Berita Bola – Real Madrid sedang menghadapi tekanan besar setelah menelan kekalahan ketiga dalam lima pertandingan di Liga Champions sejauh ini. Terbaru, El Real kalah 0-2 dari Liverpool di Anfield.
Madrid sekarang, mereka terperosok di peringkat ke-24 dalam klasemen League Phase Liga Champions, situasi yang jauh dari harapan tim dengan 15 gelar Eropa ini.
Format baru kompetisi meningkatkan tantangan, karena hanya delapan tim teratas yang otomatis melaju ke babak 16 besar, sementara tim peringkat ke-9 hingga ke-24 harus melalui play-off dua leg.
Kylian Mbappe yang diharapkan menjadi pusat serangan tanpa kehadiran Vinicius Junior, justru gagal tampil sesuai ekspektasi. Lebih dari sekadar mengecewakan, ia menunjukkan performa yang jauh di bawah standar minimum Real Madrid.
Mbappe kalah dalam delapan duel sepanjang laga, gerakannya lamban, bahkan terkadang terlihat malas, dan penalti yang gagal ia eksekusi menjadi sorotan utama. Sebagai pemain bintang, kegagalan seperti ini sulit dimaafkan.
Selain itu, kontribusi Mbappe di luar serangan juga dipertanyakan. Ia jarang melakukan pressing, enggan membantu pertahanan, dan tidak menciptakan ancaman berarti.
Situasi ini menimbulkan dilema bagi Carlo Ancelotti: apakah ia harus mencadangkan pemain termahalnya dan memicu kontroversi besar, atau tetap memainkannya meski menjadi beban bagi tim?
Keputusan Carlo Ancelotti untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Vinicius Junior juga menuai kritik. Sempat muncul harapan untuk skema 4-2-3-1 dengan Endrick di depan, ada pula dugaan Jude Bellingham akan bermain sebagai false nine atau Mbappe ditempatkan di tengah.
Namun, apa yang diterapkan Ancelotti justru mudah dibaca oleh pertahanan Liverpool. Apalagi, ada banyak pemain Madrid yang tampil buruk. Arda Guler tampil di bawah standar, Brahim Diaz tidak terlihat sepanjang pertandingan, dan Jude Bellingham gagal memberikan dampak signifikan.
Di sisi pertahanan, Madrid sebenarnya cukup solid, tetapi mulai rapuh ketika lini tengah tidak mampu menahan tekanan Liverpool. Banyak masalah ini berawal dari kurangnya kontribusi lini depan dalam bertahan, sesuatu yang tidak dapat sepenuhnya diatasi oleh pelatih.
Kekalahan dari Liverpool menempatkan Real Madrid dalam bahaya serius untuk gagal lolos ke fase gugur Liga Champions, sesuatu yang tidak pernah terbayangkan bagi klub sebesar mereka.
Dengan pertandingan-pertandingan sulit di depan, seperti melawan Athletic Bilbao dan Girona di La Liga serta Atalanta di Liga Champions, tekanan semakin berat bagi Ancelotti untuk segera menemukan solusi.
Apakah keputusan untuk terus mengandalkan Mbappe akan menjadi penentu nasib mereka musim ini, atau justru Ancelotti perlu langkah radikal untuk menyelamatkan timnya?