Berita Bola – Kepindahan Rasmus Hojlund dari Manchester United kembali memicu gelombang ejekan di jagat media sosial. Striker asal Denmark tersebut melanjutkan tren positifnya dengan kembali mencetak gol ketika negaranya berhadapan dengan Yunani dalam laga kualifikasi Piala Dunia, Minggu malam waktu setempat.
Sejak merapat ke Napoli pada bulan September lalu, penampilan Hojlund di Serie A di bawah arahan Antonio Conte tergolong memukau. Penyerang yang kini berusia 22 tahun itu terlihat menemukan performa puncaknya setelah mengalami periode penuh tantangan selama membela klub Inggris.
Konsistensi yang ditunjukkannya belakangan ini membuat banyak kalangan mempertanyakan langkah United yang terburu-buru melepas pemain tersebut. Sebelum hijrah ke Italia, Hojlund sempat menyatakan keinginannya untuk tetap bertahan dan memperjuangkan posisi di skuad besutan Ruben Amorim.
Namun pada akhirnya, ia memilih menerima tawaran dari Napoli di detik-detik terakhir bursa transfer dengan skema pinjaman satu musim. Kesepakatan itu bisa berubah menjadi permanen apabila Napoli berhasil menembus Liga Champions pada musim berikutnya.
Keputusan pindah ke negeri Pizza terbukti sangat menguntungkan bagi karier Hojlund. Striker itu telah mengoleksi empat gol dari enam penampilan di seluruh kompetisi untuk Napoli di musim 2025-2026.
Ia juga berhasil membangun chemistry yang apik bersama Scott McTominay, mantan kolega di United yang kini tampil solid di jantung pertahanan Napoli. Di level internasional, ketajaman Hojlund tak kalah mengesankan.
Dalam partai melawan Yunani di Stadion Parken, ia kembali menyumbang gol yang memperkuat kemenangan Denmark. Dengan tambahan tersebut, total golnya di babak kualifikasi Piala Dunia mencapai empat dalam empat pertandingan.
Rentetan penampilan cemerlang ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu penyerang muda terdepan di benua Eropa. Kesuksesan Hojlund lantas memicu gelombang olok-olok terhadap Manchester United di berbagai platform media sosial.
Banyak penggemar sepak bola menilai ia mengikuti pola serupa dengan sejumlah eks pemain United lainnya. Nama-nama seperti McTominay, Antony, Marcus Rashford, hingga Dean Henderson disebut-sebut juga menunjukkan peningkatan performa setelah berpisah dengan klub asal Inggris tersebut.
Penampilan gemilang Hojlund turut memancing respons tajam dari Brian Riemer, pelatih timnas Denmark. Usai kemenangan telak 6-0 atas Belarus, Riemer melontarkan komentar yang terdengar menyindir Manchester United dalam wawancaranya bersama The Metro.
“Menurut saya, Rasmus memiliki kemampuan untuk bersinar baik di Premier League maupun Serie A, hal itu tidak perlu dipertanyakan lagi,” ucap Riemer. Ia menambahkan bahwa sebenarnya Hojlund juga sangat kompatibel dengan karakteristik sepak bola Inggris.
Namun saat ini, pemain tersebut berada di klub yang sistem permainannya berjalan optimal dan didukung oleh rekan-rekan yang solid. “Aspek itu jauh lebih krusial dibandingkan sekadar di liga mana seseorang berkompetisi,” tegasnya, menekankan bahwa ekosistem tim menjadi faktor penentu kesuksesan seorang striker.
Setelah jeda kompetisi internasional berakhir, Hojlund akan kembali berkostum Napoli saat menghadapi Torino di kandang lawan pada Sabtu, 18 Oktober mendatang. Skuad arahan Conte saat ini bertengger di puncak klasemen Liga Italia dengan raihan lima kemenangan dari enam laga pembuka musim.