Ragam Sepakbola – Skuat Islandia Harus Mengikuti Pemilihan Jarak Jauh

Islandia memang sedang beruforia setelah berhasil lolos menuju babak 16 besar Piala Eropa 2016 ini. Di tengah kegembiraan tersebut, mereka pun harus meluangkan waktunya sejenak untuk ‘mencoblos’ untuk menentukan pemilihan presiden.

Islandia yang tampil sebagai kontestan debutan. Secara mengejutkan mengejutkan telah berhasil lolos menuju fase knock out di Piala Eropa 2016. Meskipun hanya berstatus sebagai runner up grup, tetapi Islandia telah berhasil mengungguli dua negera yang diatas kertas memiliki kualitas yang lebih baik dari mereka, yakni Portugal serta Austria.

Raihan tersebut jelas saja menjadi sebuah torehan yang bersejarah bagi negera yang akan tertutup es dalam waktu 8 bulan dalam satu tahunnya. Selain itu, Islandia pun hanya berpenduduk sekitar 332 ribu penduduk, jumlah itu tentu saja sangat jauh dibandingan dengan Jakarta yang berpenghuni sekitara 9,6 juta jiwa. Oleh sebab itu, tidak akan mengejutkan apabila saat pulang nanti para skuat Islandia akan disambut layaknya para pahlawan yang pulang dari medan perang.

Saat ini Islandia telah menatap partai berat kontra Inggris pada fase knock out nanti. Disaat mereka tengah mempersiapkan laga untuk menghadapi Inggris, mereka juga harus mengikuti pemilihan presiden bagi negaranya. Sebab saat ini memang waktunya pemilihan presiden baru di Islandia.

Pada haru Sabtu 28/6/2016, Islandia memang akan menggelar pemilihan presiden yang baru untuk menggantikan posisi Olafur Ragnar Grimsson dimana sang presiden sudah tak mencalonkan dirinya lagi. Olafur sendiri sudah menjadi presiden Islandia sejak tahun 1996 silam atau sudah selama dua decade. Itu merupakan masa jabatan paling panjang di Islandia, terpilih dalam lima kali putaran.

Guna menjalani pemilu dengan jarak jauh tersebut, maka konsulat Islandia pun telah mempersiapkan surat suara supaya bisa mencapai ke kamp latihan dari timnas Islandia yang berada di Annecy. Kemudian setelah para pemain menentukan pilihannya, surat suara tersebut akan diterbangkan kembali menuju Islandia untuk dilakukan perhitungan.

Yang menjadi persoalan dalam pemilihan presiden kali ini ialah kemungkinan akan adanya banyak kertas suara yang akan kosong. Hal ini dikarenakan 10 % populasi Islandia sedang berada di Prancis untuk memberikan dukungan kepada timnas mereka.