Nasional – Puncak kawah Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), tampak merah menyala dari kejauhan pada Minggu (16/2/2025). Gunung berstatus Level IV Awas itu tampak mengeluarkan api berdasarkan hasil pengamatan pukul 00.00-06.00 Wita.
“Teramati sinar api di puncak kawah Gunung Lewotobi Laki-laki,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki, Emanuel Rofinus Bere, dalam keterangan resminya, Minggu pagi.
Selain memancarkan sinar api, gunung tersebut juga mengembuskan asap kawah bertekanan lemah dengan intensitas sedang hingga tebal setinggi 100-200 meter di atas puncak kawah. Endapan lava teramati ke arah barat-barat laut sejauh 3.800 meter dan ke arah timur sejauh 4.340 meter dari pusat erupsi.
Berdasarkan kegempaan, hingga pagi ini tercatat tiga kali embusan dengan amplitudo 2,2-5,9 milimeter dengan durasi 28-93 detik. Teramati pula gempa tektonik jauh sebanyak dua kali dengan amplitudo 4,4-5,9 milimeter.
Emanuel mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Warga juga diminta menghindari sektoral barat daya-utara-timur laut sejauh 7 kilometer dari pusat erupsi.
Ia mengingatkan adanya potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. “Terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, Nawokote,” imbuhnya.
Masyarakat yang terdampak hujan abu vulkanis juga diminta untuk selalu memakai masker atau penutup hidung-mulut. Hal itu untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur kembali menetapkan status tanggap darurat bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki selama enam bulan. Hal itu setelah gunung api di NTT tersebut naik status dari Level III Siaga ke Level IV Awas.
“Penetapan status transisi darurat ke pemulihan berubah menjadi status tanggap darurat selama enam bulan,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Flotim, Hery Lamawuran, Jumat (14/2/2025).
Hery mengungkapkan penetapan status tanggap darurat itu berdasarkan hasil pertemuan Penjabat (Pj) Bupati Flores Timur Sulastri HI Rasyid dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Kamis (13/2/2025). Hingga saat ini, sebanyak 9.095 warga terdampak erupsi Lewotobi masih mengungsi.