Provokator Tawuran Dan Pemanah Dada Polisi Ditembak Karena Mencoba Kabur
2 min read
Provokator Tawuran Dan Pemanah Dada Polisi Ditembak Karena Mencoba Kabur – Unit Resmob Polsek Tamalate berhasil merinkus pelaku yang memanah dada anggota polisi serta yang menjadi provokator warga untuk melakukan aksi tawuran di tengah pandemi virus corona atau COVID-19 selama tiga hari berturut-turut yang berlangsung di Jalan Kumala Dua, kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), atas nama Edo (25). Polisi dengan terpaksa menembak pelaku karena berupaya memberikan perlawanan dan mencoba kabur ketika dilakukan pencarian terhadap temannya yang lain.
Kanit Reskrim Polsek Tamalate, AKP Ramli saat dikonfirmasi pada Jumat (17/4/2020) mengatakan bahwa ketika dilakukan pengembangan kasus oleh tim opsnal dengan langsung penunjukan TKP untuk mencari keberadaan rekannya yang membuat busur panah. Ketika dalam perjalanan menuju ke TKP, pelaku berupaya melarikan diri sehingga terpaksa diberi tindakan tegas dengan cara ditembak pada bagian kedua betisnya.
Penangkapan pelaku dilakukan ketika Unit Resmob Polsek Tamalate menerima informasi soal biang kerok dari aksi tawuran yang sering terjadi di Jalan Kumala Dua itu. Anggota pun langsung bergerak cepat dengan mendatangi lokasi dan langsung meringkus pelaku di kediamannya.
Dari hasil interogasi yang dilakukan oleh petugas, pelaku mengaku telah memanah dada anggota Polsek Tamalate, yakni Bripda Afriadi, serta menjadi dalang yang mengumpulkan teman-temannya di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19.
AKP Ramli mengatakan aksi tawuran itu memang sering terjadi selama tiga malam berturut-turut. Hanya saja ketika petugas datang tawuran itu berhenti, namun tidak tahu kenapa pelaku sampai membabi buta, membentangkan busur panah hingga terkena bagian dada anggota polisi. Terlebih lagi adanya imbauan dari pemerintah untuk tetap berada di rumah dan tetap menjaga jarak, sehingga dia mengumpulkan rekan-rekannya untuk bikin rusuh dan kekacauan di Kelurahan Lepping.
Sementara untuk permasalahannya hingga tawuran itu terjadi diketahui gara-gara pelaku yang merasa tidak terima telah ditegur oleh warga yang tidak senang melihat adanya kerumunan banyak orang.
AKP ramli menuturkan jadi permasalahannya itu karena ada ketersinggungan antara warga yang bernama Adam dan Edo, yang mana Edo sering mengumpulkan rekan-rekannya sehingga Adam pun langsung menegurnya. Hal itulah yang menjadi pemicu terjadinya kerusuhan tesrebut.
Ramli menambahkan selain pelaku, anggota polisi juga mengamankan barang bukti berupa senjata tajam yang dipakai oleh pelaku untuk melakukan pembusuran. Jadi barang bukti yang disita oleh polisi yakni berupa busur beserta ketapelnya.
