Nasional – Seorang proa bernama Nurcholis (45) meninggal dunia setelah diduga dianiaya oleh orang yang dikenalnya di teras rumahnya yang berlokasi di Pedukuhan Cergomas, Kelurahan Pakembaran, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada Minggu, 25 Agustus 2024.
Korban yang mengalami luka akibat senjata tajam sempat dilarikan ke rumah sakit namun tak tertolong.
“Korban N meninggal dunia dikarenakan mati lemas karena pendarahan hebat,” kata Kasatreskrim Polres Tegal, AKP Suyanto kepada wartawan di kantornya, Senin, (26/8/2024).
Suyanto mengungkapkan peristiwa itu terjadi Minggu sore sekitar pukul 15.30 WIB. Awalnya korban baru saja keluar melewati pintu rumah bersama keluarganya bermaksud hendak menonton karnaval Agustusan.
Saat keluar dari rumah, didapati seseorang yang memang sudah dikenal korban sedang tiduran di teras rumahnya. Kemudian korban sempat menanyakan maksud pelaku datang, namun pelaku tidak merespons.
“Terduga langsung melakukan pemukulan terhadap korban dan juga melakukan serangan, diduga dengan senjata tajam, yang mengakibatkan korban mengalami luka,” kata AKP Suyanto.
Usai melakukan aksinya, pelaku langsung melarikan diri. Istri korban yang menyaksikan kejadian tersebut juga sempat melemparkan helm kepada pelaku.
“Selain itu, anak korban juga sempat melakukan pengejaran, namun karena anak korban badannya lebih kecil, maka terduga pelaku berhasil melarikan diri,” katanya.
Korban oleh keluarganya langsung dilarikan ke RSUD dr Soeselo, Slawi. “Setelah tiba di rumah sakit dan dilakukan pemeriksaan oleh dokter, didapati bahwa korban sudah meninggal dunia,” ungkapnya.
AKP Suyanto mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengejaran terdiga pelaku namun sampai hari ini terduga pelaku belum ditemukan.
“Kami sudah melakukan penyisiran dari sejak tadi malam, hari ini akan kita lakukan pengejaran kembali,” ungkapnya.
Sejumlah barang bukti yang diamankan adalah sepeda motor dan senjata tajam milik terduga pelaku yang dipakai untuk menganiaya korban.
“Sampai dengan hari ini, istri korban masih syok, belum bisa memberikan keterangan. Jadi, setiap kali kami datang untuk menggali informasi, istri korban hanya bisa menangis,” ungkapnya.
Suyanto mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut agar segera terungkap. Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan. Termasuk mencari apa motif dibalik penganiayaan tersebut.
“Sebentar lagi kami gelar perkara, untuk mengungkap dan menentukan langkah lebih lanjut. Setelah terang benderang bahwa terduga dan identitasnya adalah benar sebagai pelakunya, akan segera disampaikan ke media sejelas mungkin,” kata Suyanto.