Nasional – Korban tewas miras oplosan di Indramayu bertambah menjadi tiga orang. Polisi masih menyelidiki bahan campuran dalam pesta miras yang mematikan ini.
Kasus korban tewas miras oplosan di Desa Kebulen, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, kembali bertambah hingga Jumat (6/12/2024) malam. Sebanyak tiga orang dinyatakan meninggal dunia setelah mengonsumsi minuman keras oplosan dalam pesta yang berlangsung pada Rabu (4/12/2024).
Korban tewas miras oplosan pertama, Indra Gunawan (38), meninggal dunia pada Kamis (5/12/2024) sore di rumahnya sebelum sempat dilarikan ke rumah sakit. Dua korban lainnya, Ramdan dan Bobi, meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Plumbon Indramayu pada Jumat pukul 18.00 WIB dan 22.00 WIB.
Mansyur, perangkat Desa Kebulen menjelaskan bahwa pesta miras tersebut melibatkan lima warga desa dan satu orang dari desa tetangga, Desa Widasari. “Mereka mengadakan pesta miras sejak Rabu hingga Kamis siang. Setelah itu, satu per satu mulai tumbang,” katanya saat ditemui di Balai Desa pada Sabtu (7/12/2024).
Selain tiga korban yang meninggal, satu korban lainnya masih menjalani perawatan intensif di RS Subang.
Mansyur menyebutkan bahwa penyebab korban tewas miras oplosan karena overdosis minuman. Namun, bahan campuran dalam minuman tersebut belum dapat dipastikan.
“Kami belum mengetahui adanya campuran lain pada minuman itu. Perlu dilakukan pengambilan sampel dari lambung korban dan barang bukti di lokasi kejadian,” ujar Kasatreskrim Polres Indramayu AKP Hillal Adi Imawan, yang memimpin penyelidikan kasus ini.
Kasus korban tewas miras oplosan kembali menyoroti bahaya konsumsi minuman keras ilegal yang kerap mengandung bahan campuran berbahaya seperti metanol. Pemerintah dan masyarakat diimbau untuk meningkatkan kesadaran terhadap risiko konsumsi minuman oplosan, yang dapat menyebabkan keracunan akut hingga kematian.