Nasional – MS (50) dan AA (25), kedua pelaku pemilik pabrik minuman alkohol bermerek palsu berurusan dengan Direktorat Reserse Narkoba Polda Papua Barat.
Sejak Maret 2025, keduanya membuka usaha minuman beralkohol minol bermerek yang dioplos di Kawasan Perumahan Griya Kartika Weluri Andai, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari, Papua Barat.
Awalnya, MS dan AA menjalankan usaha meracik minuman beralkohol jenis Anggur Api dan Vodka Robinson.
Kemudian menuangkan dalam botol kosong lalu disegel serta dibuatkan merek dan cukai. Keduanya juga mengemas dalam karton dan disebarkan ke kios-kios pengecer di Manokwari.
Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Polisi Ignatius Benny Prabowo mengatakan keduanya diringkus pada Jumat (5/9/2025) lalu, setelah tim melakukan penelusuran jejak.
“MS dan AA diamankan di perumahan Griya Kartika Weluri Kampung Maripi Distrik Manokwari Selatan,” kata Benny, Kamis (11/9/2025).
Sejumlah Barang bukti yang turut diamankan. Di antaranya, 4 Botol besar bermerek aqua berisikan gula cair dan 1 Buah kantong plastik hitam berukuran besar berisikan tutup botol anggur api.
Juga ada 1 Jerigen 5 liter berwarna putih berisikan cairan esen vodka, 1 Jerigen 5 liter berwarna putih berisikan cairan esen anggur, 7 Buah Jerigen 20 liter berwarna putih, 2 Buah Jerigen 20 liter berisikan alkohol murni dan 2 Buah Jerigen 20 liter berisikan anggur api.
Direktur Reserse Narkoba Polda Kombes Polisi Jeperson Sinaga mengatakan, para pelaku menjual produknya ke kios-kios di Manokwari.
Dengan harga 1 karton Anggur Api Rp 1 Juta isinya 12 botol dan 1 karton Vodka oplosan berisi 48 botol dengan harga Rp 3 juta hingga Rp 3,3 juta.
“Memang saat ini belum ditemukan korban akibat meminum miras berlabel palsu. Keduanya meraup keuntungan ratusan juta Rupiah dari hasil penjualan minuman beralkohol dengan merek palsu tersebut,” kata Jeperson.
Penyidik masih melakukan pendalaman terkait keterlibatan termasuk produk tersebut di bawah ke Balai POM untuk diteliti.