Nasional – Keluarga meminta kasus kematian mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) Kenzha Ezra Walewangko (22) diusut tuntas oleh Polres Metro Jakarta Timur agar kejadian serupa tidak terulang.
Hal itu diungkapkan oleh sepupu mendiang Kenzha, Praicy Tania Tewu yang mewakili keluarga korban dari Manado saat melihat langsung prarekonstruksi kasus tewasnya mahasiswa UKI tersebut.
“Harapan kami semua kejadian ini terusut tuntas dan juga baik dari orang-orang yang terlibat dan maupun juga dari UKI, di mana tempat ini menjadi saksi bisu dari kejadian meninggalnya sepupu saya, adik sepupu saya yang paling bontot,” ungkap Praicy Tania Tewu dalam konferensi pers setelah prarekontruksi di kompleks UKI, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (26/3/25).
Praicy menuturkan ada kekhawatiran dari orang tua mendiang Kenzha terhadap kasus kematian anaknya. Orang tua Kenzha menginginkan kasus tewasnya mahasiswa UKI itu dapat diungkap dengan jelas.
“Kekhawatiran itu terjadi pada hari kedua Kenzha meninggal yang mana police line sempat dicabut. Lalu kejadian ini di UKI, tempat Kenzha menimba ilmu,” paparnya.
Praicy juga menyayangkan Kenzha disebut meninggal karena minuman keras, padahal belum ada pemeriksaan seperti sekarang.
Sementara itu, dalam prarekontruksi kasus kematian mahasiswa UKI Kenzha Ezra digelar di area Perpustakaan UKI, sebanyak 70 adegan diperagakan oleh saksi yang dilibatkan oleh polisi.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan prarekonstruksi digelar untuk kebutuhan penyelidikan. Polisi masih mengumpulkan alat bukti untuk menentukan apakah kematian Kenzha terkait pidana atau tidak.
Polisi menghadirkan para saksi, seperti mahasiswa, pihak kampus, dan sekuriti UKI dalam prarekonstruksi yang dimulai dari pukul 14.00 WIB hingga pukul 17.11 WIB.
Dalam prarekonstruksi, adegan dimulai dari korban dan saksi keluar kampus dan membeli minuman keras. Setelah itu, korban membawa minuman ke sisi samping gedung fitnes.
Adegan selanjutnya korban dan rekannya sesama mahasiswa UKI pindah ke gazebo di depan Perpustakaan UKI, kemudian terjadi cekcok antara mereka. Saksi turut memperagakan mencekik leher dan memukul muka korban.
Hasil prarekonstruksi tewasnya mahasiswa UKI itu nanti akan diperiksa oleh ahli untuk menentukan apakah terdapat tindak pidana atau tidak.