Skip to content
Kabaraku
Menu
  • Home
  • Nasional
  • Berita Bola
  • Selebriti
  • Mancanegara
  • Kesehatan
Menu

Perusahaan Animasi Milik WNA Tiongkok Di Menteng Siksa Karyawannya

Posted on 16/09/2024

Nasional – Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Muhammad Firdaus mengungkapkan pemilik perusahaan animasi berinisial BS yang berlokasi di Menteng, Jakarta Pusat, adalah seorang warga negara asing (WNA) yang diduga berasal dari Tiongkok. Perusahaan ini menjadi viral di media sosial karena dugaan eksploitasi dan kekerasan terhadap karyawannya.

“Pemilik perusahaan tersebut adalah warga negara asing yang diduga berasal dari Tiongkok. Perusahaan ini memiliki sekitar 80 karyawan, baik laki-laki maupun perempuan,” ujar Firdaus kepada wartawan, Sabtu (14/9/2024).

Firdaus menjelaskan BS adalah perusahaan yang bergerak di industri game dan animasi, dan telah beroperasi sejak 2019. Namun, perusahaan ini sudah tutup sejak Juli 2024.

“Saat ini, kantor BS sudah tutup sejak Juli 2024 dan tidak lagi ditempati. Berdasarkan keterangan saksi, pada bulan tersebut terdapat tiga asisten rumah tangga yang keluar dari kantor BS, yakni dua laki-laki dan satu perempuan,” jelas Firdaus.

Menurut keterangan saksi, jam kerja di perusahaan tersebut sangat tidak teratur, dengan beberapa karyawan baru pulang pada pukul 04.00 WIB.

“Jam kerja mereka tidak sama, dengan waktu pulang bervariasi, mulai dari pukul 18.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB,” tambahnya.

Dilansir dari Disway.id, kolaborasi B-Network, Sabtu (14/9/2024), pemilik perusahaan animasi BS diduga adalah Cherry Lai (CL) dan suaminya, Ken Lai (KL). Cherry Lai adalah co-owner sekaligus istri Ken Lai, CEO Brandoville Studios, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang game AAA dan animasi, dengan kantor berlokasi di Jakarta.

Nama Cherry Lai menjadi sorotan setelah akun X @Bisher_d790 mengungkap dugaan kekerasan yang terjadi di Brandoville Studios. Akun tersebut membagikan utas yang berisi cerita salah satu korban, berinisial C, yang merupakan mantan karyawan di perusahaan tersebut. C mengaku mengalami kekerasan fisik dan verbal, pemerasan, serta eksploitasi selama bekerja di bawah pimpinan Cherry Lai.

Ia juga dihukum untuk naik-turun tangga sebanyak 45 kali di malam hari dan dipaksa menampar dirinya sendiri hingga 100 kali. Tidak hanya C, beberapa karyawan lain juga melaporkan pengalaman serupa.

Polres Metro Jakarta Pusat telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki dugaan kekerasan dan eksploitasi di perusahaan tersebut.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sponsor By :

Berita Terkini :

  • Saat Dunia Meragukan Neymar, Casemiro Tegaskan Dia Masih Nomor Satu 14/11/2025
  • MU Harus Siap Rogoh Kocek Agak Dalam Jika Ingin Rekrut Bintang Wolverhampton Ini 14/11/2025
  • Jadi Incaran Real Madrid, Chelsea Siap Patok Harga Tinggi Buat Moises Caicedo 14/11/2025
  • Ancelotti Tegaskan: “Bukan Saya yang Suruh Endrick Tinggalkan Madrid!” 14/11/2025
  • Peringatan Tegas Untuk Lamine Yamal Dari Mantan Pelatih Timnas Spanyol 14/11/2025
  • 4 Warga Manggarai NTT Jadi Tersangka KIarena Timbun Ribuan Liter BBM 14/11/2025
  • Formasi Baru Buat Mengubah Cara Bermain Juventus 13/11/2025
  • Derby della Madonnina: Duel Taktik Antara Pertahanan Kokoh Inter vs Milan 13/11/2025
  • AC Milan Alami Krisis Penyerang, Solusinya Ada di Barcelona? 13/11/2025
  • Gaji Fantastis Vlahovic Jadi Sorotan, Juventus Siapkan Perjanjian Khusus 13/11/2025
©2025 Kabaraku | Design: Slot Gacor Indonesia