Berita Bola – Legenda Manchester United, Paul Scholes mengkritik keras Mikel Arteta seusai laga Arsenal vs Manchester City yang berakhir imbang 1-1. Laga Arsenal vs Manchester City digelar pada Minggu (21/9/2025) di Stadion Emirates.
Paul Scholes dalam podcast The Good, The Bad & The Football, mengklaim bahwa Arsenal bermain seperti tim dari 20 tahun lalu.
Eks gelandang tengah Man United itu menyindir gaya bermain Arteta dan Pep Guardiola yang dianggap telah terjerumus ke dalam “mentalitas Inggris”.
Scholes berpendapat bahwa kedua manajer tersebut menyajikan gaya sepak bola terburuk yang ada, namun mereka dimaklumi karena status manajer asing.
“Ya, tim itu sangat negatif, pikir saya. Dia hampir kembali 20 tahun yang lalu,” ucapnya dikutip dari TBR Football.
“Dan saya tahu dia sudah lama di Inggris, tapi rasanya kami hampir menanamkan mentalitas Inggris padanya, kalau Anda tahu maksud saya.”
Scholes menganggap gaya bermain hati-hati telah diterapkan oleh Guardiola dan Arteta.
“Berhati-hatilah pada awalnya. Jaga keselamatan dan cobalah untuk melewati pertandingan melawan tim City yang bukan… lagipula ini bukan tim Pep Guardiola, kan?”
“Ya, memang begitu, tapi sekali lagi, dia mungkin (melakukan) hal yang sama juga,” sambungnya.
Mikel Arteta menanggapi kritik saat menghadiri sesi konferensi pers jelang Piala Liga Inggris melawan Port Vale.
Arteta tak menampik gaya permainan itu dan menyebutkan strategi berhati-hati umum dilakukan dalam pertandingan besar.
The Gunners tidak memiliki peluang selama 31 menit, dan peluang pertama mereka tepat sasaran terjadi di masa injury time babak pertama.
Meski begitu, pertahanan Arsenal juga sukses membuat Man City hanya meraih 33,2 persen penguasaan bola.
Angka tersebut merupakan yang terendah selama diasuh Guardiola sepanjang karier manajerialnya di liga utama.
“Dengan pengetahuan, keahlian, dan cara saya menganalisis pertandingan sepak bola, mustahil bagi saya untuk memprediksi dominasi seperti itu dari Arsenal selama 96 menit,” kata Arteta.
“Hal itu belum pernah terjadi selama 17 tahun Pep menjadi manajer.
“Bagaimana Anda bisa dominan melawan tim seperti itu dengan rem tangan? Dominasi dan rem tangan – keduanya adalah kata yang berbeda. Tapi saya menerima semuanya,” sambungnya.
