Nasional – Di tengah upaya menjaga ketahanan pangan, para petani di Jember, Jawa Timur, justru dipusingkan dengan serangan hama tikus yang menyerang tanaman padi mereka.
Sebagian lahan tanaman padi milik petani di Desa Rambipuji, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember rusak parah. Hal itu menyebabkan petani gigit jari karena akan terancam gagal panen.
Machrudi salah seorang petani mengungkapkan, dalam beberapa hari terakhir serangan tikus sangat masif hingga merusak tanaman padi milik beberapa petani di Desa Rambipuji. Hama tikus itu menyerang padi yang telah memasuki masa generatif atau baru berbuah.
Serangan hama tikus itu bukannya memakan bulir padi, melainkan menggigit bagian tangkai sehingga tanaman padi mati. Akibatnya, hasil panen sejumlah petani menurun drastis.
“Penurunan panen padi milik saya bisa mencapai 90%. Di sini satu hektare bisa mencapai enam ton. Ini luas sawah 3.000 meter persegi hanya menghasilkan panen 99 kilogram,” ungkap Machrudi kepada Beritasatu.com, Selasa (4/2/2025).
Menurutnya, penurunan hasil panen padi di masa saat ini membuatnya merugi hingga belasan juta rupiah, “Modalnya saja saya itu antara Rp 20 juta-Rp 25 juta untuk luas satu hektare. Itu mungkin hanya bisa mendapatkan Rp 2 juta,” imbuhnya.
Berdasarkan keterangan petugas penyuluh pertanian setempat, serangan hama tikus terbilang cukup masif. Dari luas 76 hektare milik petani di Desa Rambipuji terdapat 30-35 hektare yang mengalami rusak dan terancam mengalami gagal panen.
“Upaya yang dilakukan petani saat ini adalah menyemprot lubang tikus. Nanti tikus itu akan mati dengan sendirinya di dalam lubang,” ungkap Yopi Hendrawan petugas PPL Rambipuji.
Meski belum begitu efektif sebab tak sebanding dengan populasi tikus. Petani juga telah memelihara burung hantu yang ditempatkan di beberapa titik sekitar persawahan.
Petani juga berharap pemerintah setempat membantu turun tangan dalam menghadapi hama tikus yang semakin masif menyerang tanaman padi. Pasalnya, bertani merupakan mata pencaharian utama mereka.