Nasional – Aksi pencurian seekor unggas jenis entok di Desa Tunggulrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, berakhir tragis.
Seorang remaja berusia 14 tahun yang ikut mencuri meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal saat melarikan diri dari lokasi kejadian, Rabu (22/10/2025) malam.
Kapolsek Grabag, AKP Diyah Ayu Ida Nursanti, mengungkapkan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 23.30 WIB di pekarangan rumah Sugiman (50), warga RT 002 RW 003, Desa Tunggulrejo.
“Awalnya kami menerima laporan dugaan pencurian unggas. Setelah dilakukan penelusuran, ternyata peristiwa itu berlanjut dengan kecelakaan lalu lintas tunggal yang menewaskan salah satu pelaku,” jelas AKP Diyah Ayu saat ditemui awak media pada Kamis (23/10/2025).
Hasil penyelidikan menunjukkan, pelaku pencurian berjumlah tiga orang yang seluruhnya masih berstatus pelajar, yakni DF (18), MS (14), dan BS (16). Ketiganya warga Kecamatan Grabag.
Peristiwa bermula saat ketiganya berkumpul di rumah DF. Di tengah obrolan, DF mengajak dua rekannya untuk mencuri unggas di sekitar kampung.
Mereka kemudian berkeliling dengan sepeda motor hingga menemukan seekor entok di pekarangan rumah Sugiman. D dan B turun untuk mengambil unggas tersebut, sedangkan S menunggu di motor dalam posisi siap kabur.
Begitu entok berhasil ditangkap, aksi mereka dipergoki anak pemilik rumah yang langsung berteriak “maling!”. Teriakan itu membuat ketiganya panik dan kabur dengan kecepatan tinggi.
Namun nahas, baru sekitar 100 meter dari lokasi, motor yang dikendarai S kehilangan kendali dan menabrak pohon kelapa di pinggir jalan.
“Akibat benturan keras, S mengalami luka parah dan meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSU Palang Biru Kutoarjo,” ungkap Kapolsek.
Dua rekan S selamat dan kini menjalani pemeriksaan di Polsek Grabag untuk proses hukum lebih lanjut. Barang bukti berupa seekor entok hasil curian juga telah diamankan petugas.
“Kasus ini masih kami dalami. Karena dua pelaku masih di bawah umur, kami juga melakukan pendampingan khusus selama pemeriksaan,” tambah AKP Diyah Ayu.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat, khususnya para orang tua, agar lebih memperhatikan pergaulan anak remaja. “Jangan sampai salah pergaulan justru berujung petaka seperti kasus ini,” tegasnya.

