Nasional – Vaksin Palsu, Gubernur DKI Jakarta Khawatir

Vaksin palsu yang beredar di berbagai Rumah Sakit di Indonesia membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama juga merasakan khawatir terhadap anaknya.

Beliau juga mengimbau kepada seluruh warga, jika mereka merasa ragu terhadap vaksin yang diberikan kepada anaknya, mereka dapat mendatangi seluruh fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksin ulang pada saat di Balaikota Jakarta, Senin (18/7).

Beliau juga sempat bercerita tentang kasus yang menggegerkan masyarakat yaitu vaksin palsu, beliau sempat khawatir terhadap ketiga anaknya yang baru saja di vaksin. Setelah itu beliau menganjurkan kepada istri untuk melakukan tes darah disebuah Rumah Sakit, jika terbukti bahwa vaksin tersebut palsu maka beliau juga mengharapkan untuk melakukan vaksin ulang terhadap ketiga anaknya. Vaksin yang beredar di Rumah Sakit memang harus segera dituntaskan, karena itu menyangkut kesehatan orang. Tidak dianjurkan untuk bermain dengan kesehatan orang lain.

Orang lain pun akan mengalami hal yang sama dengan Gubernur DKI tersebut, mereka akan merasakan kekhawatiran terhadap anaknya. Apa lagi kalau anak yang mendapatkan vaksin tersebut sudah merasakan efek samping yang buruk untuk tubuhnya. Seperti contoh anak tersebut daya tahan tubuhnya melemah, anak tersebut menjadi mudah sakit setelah mendapatkan vaksin palsu dari Rumah Sakit.

Diadakan vaksin ulang gratis ini adalah bentuk tanggung jawab kepada seluruh masyarakat. Semoga dengan adanya itu semua anak yang mendapatkan vaksin palsu tidak mendapatkan efek samping yang membahayakan. Dan Ahok selaku Gubernur DKI  Jakarta memberikan pesan, agar semua warga masyarakat tidak perlu khawatir atas adanya vaksin palsu ini. Jika masi saja khawatir, beliau menganjurkan untuk periksa kembali ke Rumah Sakit dengan cara melakukan tes darah. “Kalau anda masih khawatir, ya segeralah bawa anak anda untuk ke Rumah Sakit, agar dilakukan tes darah untuk mengetahui perlu atau tidak vaksin ulang”, kata Ahok.

Semoga kasus seperti ini tidak terulang kembali. Dan masyarakat dapat memiliki kepercayaan lagi terhadap seluruh pihak kesehatan. Yang pasti semua orang berhak mendapatkan yang terbaik untuk kesehatannya dan untuk anak-anaknya.