Nasional Terhangat – Pesawat AirAsia yang Hilang Membawa 155 Penumpang Serta 7 Kru
2 min read
Tony Fernandes selaku CEO AirAsia kembali memperbarui informasi terkait pesawat QZ8501 yang terbang dengan rute Surabaya ke Singapura yang telah hilang kontak pada pagi hari tadi. Dari keterangna yang dirilis oleh pihak maskapai AirAsia disebutkan ada sejumlah 155 penumpang, lalu 2 orang pilot serta 5 kru kabin yang ada dalam pesawat itu. Sehingga total terdapat 162 orang pada pesawat tersebut. Jumlah tersebut berbeda dari info yang sempat beredar sebelumnya dimana orang yang berada dalam pesawat tersebut berjumlah 155 orang.
“Terdapat 155 penumpang dalam pesawat dimana terdiri atas 138 dewasa, 16 anak-anak, serta 1 bayi. Selain dari itu juga ada 2 pilot serta 5 orang kru kabin,” dituliskan dalam pernyataan yang dirilis kembali oleh bos AirAsia Tony Fernandes, pada hari Minggu (28/12/2014). Disebutkan pula bahwa ada 156 orang yang berkewarganegaraan Indonesia, kemudian terdapat 3 WN asal Korea Selatan, 1 WN dari Prancis, 1 WN asal Malaysia, serta 1 WN Singapura. Para penumpang dewasa yang berjenis kelamin laki-laki ada 70, serta penumpang dari jenis kelamin perempuan terdapat 68 orang.
Informasi yang didapat dari pihak PT Angkasa Pura I, pesawat tersebut dipiloti oleh Kapten Iriyanto ditemani Kopilot, Remi Emmanuel P serta awak kabin yaitu Wanti Setiawati, Oscar Desano, Khairunnisa Haijar, Wismoyo Ari Prambudi serta seorang lagi dari engineer yaitu Saiful Rahmat. Pesawat tersebut pada awalnya menyampaikan rencana dari rute penerbangan lalu meminta guna merubah rute lantaran cuaca buruk sebelum sempat komunikasi bersama menara ATC kemudian hilang kontak. Dilaporkan bahwa terdapat cuaca buruk serta awan besar pada rute perjalanan pesawat tersebut.
Pesawat tersebut adalah jenis Airbus A320-200 yang memiliki nomor registrasi PK-AXC. Sementara ini, pencarian serta operasi penyelamatan tengah dilakukan di bawah arahan dari pihak Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Manajemen AirAsia sendiri juga mengaku masih bekerja sama serta mendampingi dalam segala cara yang dinilia memungkinkan. Sejumlah negara termasuk Singapura, Malaysia serta Australia dikabarka menawarkan bantuan mereka demi menemukan keberadaan pesawat tersebut.
