Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Nasional Terbaru – Tedhak Siten, Cucu Sultan Pilih Buku Serta Stetoskop

2 min read

Pihak Keraton Yogyakarta memang masih memegang teguh nilai tradisi sampai dengan saat ini. Cucu keturunan keempat dari Sri Sultan Hamengku Buwono X yang baru bisa berjalan pun harus melakoni tradisi yang bernama ‘Tedhak Siten’. Sang cucu Sultan yang merupakan keturunan dari pasangan Jeng Reni (GKR Bendoro) dengan R.Aj Nisaka Irdina Yudanegara (KPH Yudanegara), menjalani tradisi dari Keraton Kilen Keraton Yogyakarta, pada hari Minggu (1/3/2015). Cucu yang keempat dari Sultan yang umurnya masih belum genap 1 tahun tersebut menjalani bermacam tahapan serta diawai dari menginjak jadah serta tanah.

Lalu dia diharuskan melewati tangga serta masuk dalam sebuah kurungan (sangkar). Dalam sangkar tersebut, ada bermacam pilihan mainan semisal buku dan pulpen, boneka, selendang, pesawat terbang, stetoskop dan lain sebagainya. Barang yang ia ambil dipercaya menggambarkan masa depan maupun cita-cita sang anak. Usai berada dalam sangkar tersebut, cucu perempuan dari Sultan itu ternyata lebih memilih buku dan pulpen, lalu alat permainan dokter yang menyerupai stetoskop, serta garpu. Kemudian setelah itu, ia pun dibawa keluar, dan selanjutnya dimandikan. Lantas ia pun menjalani prosesi menyeret pisang raja serta membawa ayam panggang.

Selain halnya menangis, cucu Sultan tersebut juga sempat bertingkah lucu. Ternyata ia juga suka menari, maka dari itu ia pun juga seringkali menampilkan gaya tarinya yang lucu. Sultan juga mengatakan bahwa tradisi semacam ini perlu terjaga pada lingkungan keraton. Beliau mengatakan bahwa bagaimanapun juga orang tua, kakek serta nenek, perlu mendoakan supaya sang anak dapat menjadi pandai, berguna untuk bangsa serta negara.

“Tradisi ini adalah sebuah prosesi kehidupan awal hingga kehidupan akhir. Ia menerima tantangan untuk berjalan sesuai dengan yang disimbolkan saat melewati tangga. Dalam kurungan terdapat bermacam pilihan, seperti halnya pada kehidupan ini yang juga ada banyak pilihan,” terang Sultan. Sementara ibunya, GKR Bendoro, juga berharap agar anaknya kelak jadi orang yang senantasa tajam hati, pikir serta batin. Sang eyang pun selalu berpesan supaya orang Jawa agar selalu ingat terhadap asal-usulnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *