Nasional – Membunuh Karena Menginginkan Berlian

Membunuh merupakan jalan pintas untuk setiap orang yang memiliki masalah, entah masalah pribadi maupun masalah keuangan. Seperti yang terjadi di Dukun Krajan Borokambang, Desa Dengkol, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Penemuan mayat korban tersebut sempat menjadi teka-teki di masyarakat sekitar dan pihak kepolisian.

Korban yang ditemukan di saluran irigasi sawah warga ini adalah seorang bapak dan anak, bernama Muhammad 60 tahun dan Asri 30 tahun. Mereka berasal dari Kanni, Macinnae, Kecamatan Paleteang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Pelaku pembunuhan tersebut terdiri dari empat orang. “Diduga pelaku sudah mengincar berlian dan uang yang korban bawa” ucap Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Adam Purbantoro.

Pelaku otak dalam pembunuhan adalah seorang dukun, yang berinisial M. Pada saat ini pelaku yang membawa barang bukti masih menjadi buron kepolisian. Dan ketiga pelaku yang lain sudah berhasil di tangkap. Mereka bernama Gagah Widiansyah (28) asal dari Desa Sumber Kembang, Kecamatan Dampit, Kholib (25) asal dari Desa Talok, Kecamatan Turen, dan S (17) asal dari Dusun Krabaan, Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit.

Dalam pengakuan tiga tersangka, kedua korban datang ke Malang bersama tiga orang lainnya. Mereka juga menginap di rumah dukun M. Mereka juga sempat berwisata terlebih dahulu. Pada saat korban berniat pamit meneruskan perjalanannya ke Thailand untuk menjual berlian miliknya, keempat tersangka mencoba untuk menahan agar korban mengurungkan niatnya. Tetapi saat itu pula korban juga memaksa untuk tetap meneruskan perjalanannya tersebut. Pada hari Kamis 16 Juni para korban di antar oleh M ke Bandara Juanda dengan mobil yang mereka sewa. Rencana pembunuhan tersebut akan dilakukan setelah sampai di rumah makan Pasuruan. Korban selanjutnya dianiaya lalu dibuang di sebuah saluran air. Kedua jasad korban ditemukan di Dusun Krajan Borokambang pada hari Jum’at 17 Juni yang lalu.

Pembunuhan tersebut diduga bermotif uang, Dukun M tersebut mengaku kalau dia mempunyai bongkahan emas dirumahnya. Korban pun berangkat dengan membawa uang tunai 25juta dan buku rekening. Keluarga korban pun sempat tidak mengijinkan korban, karena anaknya Asri ikut mendampinginya akhirnya keluarga korban memperbolehkan. Keluarga saat ini sangat berharap kepada kepolisian agar segera menangkap otak dari pelaku kejahatan tersebut dan menjeratnya sesuai dengan apa yang dia lakukan bersama ketiga pelaku yang lain.