Berita Bola – Raheem Sterling dikabarkan mengalami situasi yang tak menyenangkan di Chelsea. Bisa jadi memalukan, atau justru menyedihkan.
Penyerang Timnas Inggris itu disebut harus makan terpisah dari rekan setimnya dan bahkan menggunakan toilet berbeda setelah gagal meninggalkan Stamford Bridge pada bursa transfer musim panas lalu.
Sterling sejatinya sudah masuk daftar jual karena dianggap tidak lagi masuk rencana pelatih Enzo Maresca. Hanya, meski sempat dikaitkan dengan beberapa klub seperti Fulham, kepindahan itu tak pernah terwujud. Alhasil, ia tetap bertahan di London Barat.
Sejak tiba dari Manchester City, Sterling memang berstatus pemain dengan gaji tertinggi di Chelsea. Tetapi, kini, posisinya justru terjun bebas setelah tidak ada klub yang mau menampungnya.
Menurut laporan The Sun, bukan hanya Sterling yang mengalami perlakuan itu. Bek Axel Disasi dan penyerang David Datro Fofana juga mendapatkan nasib serupa. Ketiganya dikabarkan harus menempati ruang ganti terpisah, makan jauh dari skuad utama, dan menggunakan fasilitas toilet berbeda.
Kondisi tersebut menimbulkan tanda tanya besar soal cara manajemen Chelsea memperlakukan pemain yang dianggap tidak lagi dibutuhkan, meski mereka masih terikat kontrak dengan bayaran tinggi.
Situasi ini juga mengingatkan pada kasus “pengasingan” beberapa pemain lain, seperti Marcus Rashford, Antony, dan Jadon Sancho di Manchester United, atau Alejandro Garnacho yang baru datang ke Chelsea.
Kabar itu kian mencuat setelah Disasi sempat mengunggah foto ruang ganti sempit yang ditempati kelompok yang dijuluki “bomb squad”.
Dalam foto tersebut terlihat Lesley Ugochukwu berada di tengah sebelum akhirnya hengkang ke Burnley, sementara bek muda Alfie Gilchrist tampak di sudut ruangan. Ada pula tempat kosong milik Disasi dan Ben Chilwell yang kini sudah pindah ke Strasbourg.
Selain Sterling, Disasi, dan Fofana, sebelumnya ada beberapa nama lain yang juga sempat masuk kelompok ini, seperti Armando Broja, Carney Chukwuemeka, hingga Renato Veiga.
Namun, sebagian besar sudah dilepas sehingga membantu Chelsea menutup bursa transfer musim panas dengan kondisi keuangan surplus.