Berita Bola – Ansu Fati pernah dianggap sebagai bintang masa depan Barcelona, bahkan dijuluki sebagai penerus Lionel Messi. Namun, jalan kariernya belakangan ini justru dipenuhi ketidakpastian.
Setelah gagal bersinar selama masa pinjaman di Brighton musim lalu, ia kembali ke Camp Nou dengan harapan bisa merebut kepercayaan pelatih baru, Hansi Flick.
Sayangnya, Flick tampaknya belum memberi kesempatan berarti bagi Fati. Pemain berusia 22 tahun itu hanya bermain total 187 menit dalam delapan penampilan musim ini, dan sama sekali tidak dimainkan sejak Januari 2025.
Kini, sang penyerang dikabarkan telah menerima kenyataan bahwa ia tak lagi punya tempat di skuad Barcelona. Dengan kontrak yang masih tersisa dua tahun, Barcelona dikabarkan siap melepasnya musim panas ini.
Ansu Fati meledak di kancah sepak bola Eropa saat memulai debutnya pada 2019-2020. Dengan 29 gol dan 6 assist dalam 120 penampilan untuk Barcelona, ia sempat diyakini sebagai penerus legenda seperti Messi. Sayangnya, cedera dan persaingan ketat membuat perannya kian berkurang dalam beberapa musim terakhir.
Musim lalu, Barcelona meminjamkannya ke Brighton dengan harapan ia bisa kembali menemukan performa terbaiknya. Namun, Fati hanya mencetak 4 gol dalam 27 penampilan di semua kompetisi—prestasi yang jauh dari ekspektasi.
Kembali ke Barcelona musim ini, ia berharap bisa memulai lembaran baru di bawah Flick. Namun, pelatih Jerman itu lebih sering memilih pemain lain, membuat Fati hanya menjadi penghias bangku cadangan dalam sebagian besar laga.
Menurut Mundo Deportivo, Ansu Fati telah menyadari bahwa waktunya di Barcelona sudah berakhir. Klub pun dikabarkan siap mendengarkan tawaran untuknya musim panas ini, terutama karena mereka perlu memperbaiki kondisi finansial.
Meski ada minat dari beberapa klub, level mereka belum diketahui pasti. Yang jelas, Fati kemungkinan harus menerima pemotongan gaji jika ingin tetap bermain di Eropa. Satu-satunya peluangnya mempertahankan gaji saat ini adalah jika ada tawaran dari Liga Arab Saudi.
Jarang bermain, Fati jelas membutuhkan perubahan. Apakah ia akan menemukan klub yang bisa membangkitkan kembali kariernya? Atau justru harus merelakan mimpi besarnya di Camp Nou?