Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Misteri – Kisah di Balik Kota Naga di Aceh

2 min read

Kota Tapaktuan, Aceh mempunyai penduduk berjumlah 22,343 jiwa dan dikenal dengan Kota Naga. Nama yang misterius tersebut berasal dari Legenda Putri Naga serta Tuan Tapa. Legenda tersebut mengisahkan sepasang naga yang hidup di teluk yang saat ini menjadi lokasi Tapaktuan. Kedua naga tersebut diusir dari Tiongkok lantaran tak mempunyai anak. Pada suatu ketika, kedua naga tersebut menemukan bayi perempuan yang terapung lalu mereka besarkan dalam kasih sayang.

Bayi itu kemudian tumbuh jadi gadis cantik. Pada suatu saat, ada kapal raja kerajaan Asralanoka dari wilayah India Selatan datang untuk mencari seorang bayi yang hilang 17 tahun lalu. Pada saat sang raja mendapati gadis tersebut adalah bayinya yang hilang, ia lalu minta pada naga tersebut agar mengembalikannya, akan tetapi naga tersebut menolak hingga terjadi perkelahian.

Perkelahian tersebut lalu mengusik seorang petapa di Gua Kalam. Sosok petapa misterius yang terkenal bernama Tuan Tapa itu lalu berusaha melerai perkelahian serta meminta naga agar mau memulangkan sang gadis. Tetapi kedua naga itu bersikeras menolak serta menantang Tuan Tapa bertarung. Terjadilah perkelahian hingga akhirnya pasangan naga itu kalah. Gadis itu lalu dikembalikan pada orang tua kandungnya.

Gadis itu lalu dijuluki sebagai Putri Naga serta pulang dengan orang tuanya. Ternyata mereka tak pulang ke Asralanoka namun memilih menetap pada wilayah pesisir dan akhirnya yang diyakini sebagai moyang masyarakat Tapaktuan.

Naga jantan tewas hancur berserakan dengan darah yang berceceran. Hati serta tubuh naga tersebut kemudian menjadi batuan hitam yang berbentuk hati yang saat ini terkenal dengan Batu Itam di sisi pantai. Bekas pijakan kaki dari Tuan Tapa masih bisa terlihat oada pinggiran pantai, sedangkan tongkat beserta sorbannya membatu anya berapa ratus meter dari lokasi tapak kaki.

Sementara itu sang naga betina yang mengetahui pasangannya tewas, mengamuk serta membelah pulau menjadi 2 dan kini disebut dengan Pulau Dua. Sementara pulau terbesar juga ia hancurkan menjadi 99 pulau kecil yang saat ini disebut Pulau Banyak.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *