Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Misteri – Batuan Di Sekitar Lereng Gunung Lawu

2 min read

Adanya batu-batu misteri di sekitar bagian lereng dari Gunung Lawu kelihatannya memang cukup populer pada wilayah lereng dari Gunung Lawu tersebut. Masyarakat yang ada di lokasi ini menyakini Gunung Lawu menjadi sumber kehidupan serta kebudayaan dan sudah ada pada tanah Jawa. Begitu pula pada seluruh peninggalan kuno yang sampai sekarang masih tertata rapi. Tidak hanya keindahan dari lereng Gunung saja, sejumlah peninggalan jaman purba semacam Situs Tugu Watu, Watu Kandang, juga Dolmen yang biasanya disebut dengan Meja Batu.

Dolmen berbentuk menyerupai Meja dan terletak persis pada tengah batuan yang tersusun secara memutar. Para masyarakat setempat percaya bahwa lokasi ini menjadi tempat suci serta menjadi lokasi pemujaan dari nenek moyang, dan oleh karena itulah sampai dengan saat ini ada banyak orang yang masih menaruh sesaji menjadi bentuk penghormatan pada roh dari nenek moyang.

Selain dari peninggalan batuan bersejarah, ada juga Lumpang Batu dimana biasanya dipakai guna menumbuk padi, namun bentuk dari batu ini sangat besar serta bagian dalamnya yang  cenderung cekung di dalam. Di jaman dahulu, batu tersebut dipakai menjadi tempat untuk menumbuk padi.

Batu misteri yang lain yaitu Watu Dakon dimana menjadi lambang dari kesuburan, batu tersebut mempunyai lubang di bagian tengahnya, mirip dengan dakon yang merupakan mainan anak Jawa, ada juga Tapak Batu yang biasa dikenal Tapak Bima (Werkudoro). Ada juga Punden Berundak yang berdiri condong, dimana Punden Berundak tersebut dijadikan sebuah tempat persembahan pada arwah nenek moyang.

Adalah Sukarno, Kepala Desa Karangbangun menyatakan bahwa awalnya masyarakat lokal mengira bahwa Batuan lain yang memang banyak ada di kawasan persawahan merupakan batu biasa dan mereka memakainya untuk bahan material rumah, tetapi usai dilakukan penelitian, mereka akhirnya tahu bahwa batuan itu menjadi bagian peninggalan masa Megalithikum, maka mereka pun tak berani lagi mengambil serta memindahkannya.

Sejumlah wisatawan yang datang ke bagian lereng Gunung Lawu kebanyakan adalah wisatawan asing yang bermaksud mempelajari peninggalan dari jaman kuno lebih dalam sementara jumlah wisatawan lokal malah amat sedikit.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *