Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Misteri – Banyaknya Arca Tanpa Kepala di Candi Borobudur

2 min read

Seperti yang diketahui candi Borobudur adalah candi Budha di desa Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Candi tersebut dibangun Raja Samaratungga, raja dari kerajaan Mataram Kuno, yang masih keturunan Dinasti Syailendra. Pada 300 tahun silam, candi tersebut berupa hutan belukar dan disebut Redi Borobudur oleh penduduk lokal. Nama Borobudur tersebut kali pertama didapat dari kitab Negarakertagama milik Mpu Prapanca tahun 1365 Masehi dimana disebut tentang biara di Budur. Disebutkan pula bahwa, Borobudur telah terkubur dalam tanah tahun 1006 oleh letusan Merapi. Situs kuno Buddha tersebut terkubur lalu berwujud menyerupai seperti bukit.

Sejumlah buku sempat mengupas sejarah serta seluk beluk Borobudur semisal Barabudur, De Boro-Boedoer, ataupun Die –Budha Legende. Diceritakan bahwa suatu hari pada 1814, Borobudur ditemukan kembali dalam gelapnya belantara hutan tropis. Pada masa itu, Thomas Stamford Raffles, pejabat wakil gubernur Inggris untuk pulau Jawa, mendengar kisah para pemburu serta penduduk akan adanya candi besar tersembunyi dalam belantara hutan. Ia lalu menyuruh H.C. Cornelius, seorang insinyur Belanda untuk sebuah survei.

Selama 2 bulan, Cornelius dengan 200 bawahannya berusaha menebang pepohonan serta belukar yang memenuhi bukit Borobudur serta mengangkat tanah yang sudah mengubur candi tersebut. Lantaran adanya ancaman longsor, ia pun tak berani menggali demi membersihkan seluruh lorongnya. Ia pun melaporkan penemuannya pada Raffles serta menyetor bermacam gambar sketsa dari candi itu. Maka dari itu, Raffles pun dianggap sudah berjasa dalam penemuan monumen tersebut serta menarik perhatian dunia lantaran adanya monumen yang hilang itu.

Adalah Hartmann, pejabat dari pemerintahan Hindia Belanda pada Karesidenan Kedu yang melanjutkan pekerjaan Cornelius hingga di tahun 1835, seluruh bagian dari bangunan kuno itu tergali hingga terlihat.

Ada sebuah teori yang mengatakan bahwa Borobudur sudah menjadi lokasi penjarahan besar-besaran oleh kalangan penjarah serta kolektor artefak. Bagian kepala dari arca Buddha menjadi bagian yang paling kerap dicuri. Pasalnya untuk menggondol seluruh bagian arca Buddha merupakan pekerjaan yang terlalu berat. Maka dari itu, arca pun sengaja dijungkirkan serta dijatuhkan oleh para pencuri supaya kepalanya terpenggal. Dan inilah alasan ada banyak arca yang tak berkepala di Candi Borobudur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *