Menristek Pastikan Kompleks Batan Indah Telah Bebas Paparan Zat Radioaktif
2 min read
Menristek Pastikan Kompleks Batan Indah Telah Bebas Paparan Zat Radioaktif – Menteri Riset dan Teknologi Riset Inovasi Nasional, yakni Bambang Brodjonegoro menyatakan, bahwa Kompleks Batan Indah, Tangerang Selatan, Banten, telah dipastikan terbebas paparan zat radioaktif.
Menurutnya, dari hasil identifikasi, kandungan radioaktif pada perumahan tersebut telah berada di bawah ambang batas.
‘’Status clearence yang berarti daerah tersebut telah bebas dari kandungan radioaktif. Itu telah di bawah ambang batas dari yang ditetapkan,’’ tutur Bambang pada Kamis, 22 Oktober 2020.
Bambang menambahkan, bahwa seluruh limbah yang sebelumnya telah mencemari wilayah tersebut sudah dibawa ke Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, termasuk pepohonan di wilayah tersebut yang ikut terpapar oleh limbah berbahaya tersebut.
‘’Semua limbah yang sebelumnya ada telah dibawa menuju pusat untuk teknologi limbah yang berada di reaktor nuklir Serpong,’’ ujar Bambang.
Ia memastikan bahwa wilayah lahan kosong di lokasi tersebut yang sebelumnya telah terdeteksi mempunyai kandungan zat radioaktif yang cukup tinggi, sudah dapat digunakan lagi oleh masyarakat.
‘’Sehingga sudah mulai dapat dipakai oleh warga,’’ ujar dia ‘’Tidak akan berefek samping terhadap warga di sekitar,’’ ucap dia.
Bambang telah memastikan, bahwa paparan zat radioaktif pada lokasi tersebut bukan dari kebocoran. Kasus tersebut akibat dari perbuatan melawan hukum yang telah dilakukan oleh oknum serta mengakibatkan terjadinya kasus tersebut.
‘’Seharusnya limbah radioaktif tersebut ada prosedurnya dan nantinya dibuang di pusat limbah. Tidak boleh dibuang di sembarang tempat,’’ pungkasnya.
Kasus paparan radiasi pada wilayah tersebut awalnya dideteksi sensor bahan radioaktif ketika Bapeten melakukan pemantauan di Perumahan Batan Indah. Ketika alat tersebut dibawa menuju kompleks Perumahan Batan Indah, munculah indikasi adanya radiasi pada sekitar lokasi.
Di wilayah Serpong memang terdapat reaktor nuklir berskala kecil. Anehnya, pada sekitar reaktor tersebut tidak ada indikasi radiasi. Indikasi radiasi justru ada di perumahan warga yang berada 3 kilometer dari reaktor.
Akhirnya Bapenten menemukan sejumlah benda yang sempat berhubungan dengan nuklir yang terkubur di tanah kosong di sela rumah warga Perumahan Batan Indah tersebut.
