Nasional – Kombes Pol Arya Perdana yang merupakan Kapolres Metro Depok menyatakan proses otopsi pada jenazah ibu serta bayinya yang berinisial EO (25) dan AS (2 bulan), sudah selesai.
“Kemarin, kami sudah menyelesaikan pemeriksaan, dan otopsi juga telah selesai,” ujar Arya saat dihubungi, Sabtu (19/10/2024).
Usai proses otopsi yang dilakukan di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, dua jenazah langsung dibawa ke Palembang, Sumatera Selatan.
“Suaminya saat ini sedang mengantar jenazah ke Palembang,” kata Arya.
Polisi menemukan tanda-tanda kekerasan pada mayat EO dan AS yang tewas di rumah kontrakannya di Pondok Petir, Bojongsari, Depok, Jawa Barat.
Temuan tersebut berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan identifikasi terhadap dua jenazah oleh Tim Inafis Polres Metro Depok.
“Ditemukan bercak darah dan bekas kekerasan fisik di kedua tubuh korban,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi.
EO memiliki sejumlah tanda bekas kekerasan di tubuhnya, antara lain luka di pelipis mata, bibir, tengkuk, benjolan di bagian belakang kepala, serta lebam di pundak, dahi, leher, luka di puting payudara sebelah kiri, dan lecet di selangkangan.
Berdasarkan keterangan suaminya yang berinisial SD, setelah pulang kerja pada pukul 19.00 WIB, dia mendapati pintu kontrakannya dalam keadaan terbuka.
“(Lalu) dia mendapati istri dan anaknya tergeletak di dalam kamar dalam keadaan meninggal dunia. Kemudian saksi berteriak meminta tolong kepada tetangga kontrakan yang lain,” ungkap Ade.
SD terakhir kali berkomunikasi dengan EO pada Kamis (17/10/2024) pukul 09.00 WIB melalui pesan singkat WhatsApp.
Sementara itu, saksi MSS, yang merupakan tetangga kontrakan, mendengar teriakan dari depan rumah kontrakan sekitar pukul 19.00 WIB.
“Karena terkejut, saksi mendatangi sumber suara dan melihat kedua korban tergeletak di lantai kamar kontrakannya dalam keadaan meninggal dunia,” pungkas Ade.