Berita Bola – Real Madrid keluar sebagai pemenang dalam laga panas El Clasico melawan Barcelona di Santiago Bernabeu, Minggu (26/10/2025) malam WIB. Los Blancos menang tipis 2-1 dalam duel sarat gengsi pada pekan ke-10 La Liga 2025/2026. Dua gol tuan rumah masing-masing dicetak Kylian Mbappe dan Jude Bellingham di babak pertama.
Barcelona sempat menyamakan kedudukan lewat Fermin Lopez. Namun, dominasi Madrid di bawah asuhan Xabi Alonso terlalu kuat untuk dibendung. Bahkan, Mbappe nyaris menambah gol lewat titik putih di babak kedua, andai eksekusinya tak ditepis Wojciech Szczesny.
Laga berjalan panas hingga akhir. Pedri diusir wasit setelah menekel keras Aurelien Tchouameni di masa injury time, yang memicu adu argumen antara pemain kedua tim. Vinicius Jr, Dani Carvajal, dan Thibaut Courtois terlihat terlibat adu mulut dengan Lamine Yamal seusai peluit panjang.
Kemenangan ini terasa istimewa bagi Madrid. Setelah musim lalu selalu kalah dari Barcelona, Alonso berhasil mempersembahkan tiga poin dalam El Clasico pertamanya sebagai pelatih Los Blancos. Namun, di tengah euforia kemenangan, aksi Vinicius justru jadi sorotan negatif.
Ketika Xabi Alonso menarik keluar Vinicius Jr pada menit ke-72, suasana di Bernabeu sempat berubah tegang. Sang winger asal Brasil tampak tak terima dengan keputusan tersebut. Ia meninggalkan lapangan sambil menggerutu dan mengarahkan protesnya ke arah bangku cadangan Madrid, sebelum berjalan cepat menuju ruang ganti.
Aksi tersebut langsung menuai kritik dari legenda klub, Steve McManaman. Mantan gelandang yang membela Real Madrid pada periode 1999–2003 itu merasa perilaku Vinicius tidak pantas, apalagi di momen penting seperti El Clasico.
Dalam siaran ESPN FC usai laga, McManaman menilai Vinicius gagal menunjukkan sikap profesional. Ia menekankan bahwa kemenangan tim jauh lebih penting dibanding ego pribadi seorang pemain bintang. “Ini bukan tentang Anda, ini tentang tim. Ini tentang kolektif. Ini tentang kemenangan,” tegasnya.
“Ini tentang unggul lima poin. Ini tentang mengalahkan Barcelona setelah mereka mengalahkan Anda empat kali tahun lalu. Ini tentang memenangkan El Clasico pertama Xabi Alonso sebagai pelatih,” seru McManaman.
Bagi McManaman, yang membuatnya kesal bukan hanya tindakan Vinicius, tapi juga bagaimana hal itu mengalihkan perhatian dari kemenangan besar Madrid. Dalam pandangannya, seharusnya semua fokus tertuju pada keberhasilan Alonso dan anak asuhnya yang berhasil membalas dendam atas empat kekalahan musim lalu.
“Ini membuat saya gila,” ujar McManaman dengan nada frustrasi. “Kita seharusnya tidak membicarakan seseorang yang digantikan setelah 75 menit.”
Komentar tajam itu menggambarkan betapa kecewanya McManaman terhadap perilaku pemain muda yang seharusnya sudah matang secara mental. Ia menilai bahwa Vinicius, sebagai salah satu bintang utama Madrid dan runner-up Ballon d’Or tahun lalu, mestinya memberi contoh baik bagi rekan setimnya.