Nasional – Kubah Masjid Agung Praya di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengalami kebakaran pada Kamis, 13 Februari 2024, sekitar pukul 03.30 WITA. Peristiwa ini diduga disebabkan oleh arus pendek listrik setelah terkena dampak cuaca yang ekstrem di tempat tersebut.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Lombok Tengah, Supardan Kenah, mengatakan bahwa api berhasil dipadamkan setelah tim Damkarmat turun ke lokasi untuk melakukan pemadaman.
Peristiwa kebakaran ini diketahui setelah salah satu pengurus masjid melaporkan kejadian tersebut kepada petugas pemadam kebakaran. Tim segera mempersiapkan peralatan dan langsung menuju lokasi kejadian.
“Sekitar pukul 03.37 WITA, tim kami tiba di lokasi dan segera bertindak untuk memadamkan api berdasarkan informasi dari pengurus Masjid Agung Praya,” ujar Supardan.
Dalam waktu sekitar 30 menit, api berhasil dipadamkan sehingga tidak menjalar ke bangunan lain. Setelah dilakukan pengecekan ulang, tim memastikan bahwa lokasi sudah aman dari kebakaran.
“Penyebab kebakaran diperkirakan akibat korsleting listrik. Kerugian akibat kejadian ini diperkirakan mencapai Rp500 juta,” tambahnya.
Sementara itu, pengurus Masjid Agung Praya, H. Ridwan Ma’aruf, membenarkan bahwa kebakaran terjadi akibat korsleting listrik. Kubah masjid mengalami kebocoran dan menampung banyak air, yang menyebabkan gangguan pada sistem kelistrikan.
Ridwan juga memastikan bahwa saat ini aktivitas di Masjid Agung Praya telah kembali berjalan normal.
“Marbot yang berjaga malam menyalakan lampu sekitar pukul 03.30 WITA, lalu tiba-tiba terdengar suara percikan api dari plafon. Setelah itu, lampu segera dimatikan kembali dan marbot langsung melapor ke Damkarmat,” jelasnya.
Saat ini, pihak masjid telah memastikan bahwa seluruh aktivitas ibadah dapat kembali dilakukan seperti biasa.