Skip to content
Kabaraku
Menu
  • Home
  • Nasional
  • Berita Bola
  • Selebriti
  • Mancanegara
  • Kesehatan
Menu

KPK Mencurigai Adanya Dugaan Pungli Retribusi Di Gili Tramena NTB

Posted on 29/08/2024

Nasional – KPK atau Komisi Pemberantasan Korupsi mencurigai adanya dugaan pungutan liar atau pungli di area wisata Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air (Tramena). Temuan ini didapat ketika Korsup Wilayah V KPK melaksanakan pendampingan.

“Kami menemukan adanya dugaan atau anomali dalam pengelolaan retribusi di Gili Tramena. Awalnya indikasi ini muncul saat tim melakukan pendampingan lapangan di Gili Air,” kata Kepala Satgas Korsup Wilayah V KPK Dian Patria kepada wartawan dalam keterangannya, Kamis, 29 Agustus.

Dian mengungkap pihaknya menemukan adanya wisatawan yang dipungut biaya untuk masuk ke kawasan wisata. “Tanpa adanya transparansi atau tidak adanya papan pengumuman berapa yang harus dibayarkan,” tegasnya.

Komisi antirasuah juga menemukan sejumlah kejanggalan dalam pengelolaan lokasi wisata dengan pihak ketiga lewat pendampingan itu. Hanya saja, dasar hukumnya tidak jelas dan mengakibatkan pendapatan daerah jadi tidak maksimal.

Sebab, Dian bilang, pihak ketiga justru mendapat keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan pemda setempat. “Dalam setahun kemarin ada kurang lebih 700 ribu wisatawan yang datang, namun pemda hanya dapat Rp5 miliar. Ini kan nilainya sangat kecil,” ungkapnya.

Dian bilang kecilnya pendapatan pemda disebabkan karena Dinas Pariwisata (Dinpar) KLU menarik retribusi dari wisatawan dengan jumlah yang lebih besar dari aturan yang berlaku melalui pihak ketiga. Padahal, tarif retribusi masuk kawasan wisata Gili Tramena ditetapkan sebesar Rp20 ribu untuk wisatawan mancanegara; Rp10 ribu untuk wisatawan domestik; dan Rp5 ribu untuk anak-anak berdasarkan Perda KLU Nomor 9 Tahun 2023 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.

Lantas, wisatawan juga dikenakan retribusi Rp5 ribu per orang oleh Dinas Perhubungan (Dishub), untuk tanda masuk pelabuhan yang dikelola pemda.

Adapun temuan tersebut didapat Pelabuhan Bangsal yang dikelola Pemprov NTB sejak 28 Agustus 2023. Menanggapi tersebut, inspektorat setempat mengambil langkah tegas dalam menindaklanjuti temuan terkait anomali retribusi di Pelabuhan Bangsal.

Kekinian inspektorat sedang melakukan audit lanjutan dan memanggil pihak-pihak terkait untuk dimintai keterangan. Selain itu, Pemda NTB juga telah berkomitmen untuk mengevaluasi dan memperbaiki mekanisme pengelolaan retribusi wisatawan guna menghindari praktik yang tidak sesuai dengan peraturan.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sponsor By :

Berita Terkini :

  • Siswi SD Di Sidoarjo Jadi Korban Penculikan, Diminta Serahkan Tas Dan Lepas Seragam 10/09/2025
  • Viral Aksi Perampokan Di Wonosobo, Pelaku Ditangkap Polisi Di Rumah Calon Istri 10/09/2025
  • Selidiki Kasus Kematian Tragis Pensiunan Guru Di Karanganyar, Polisi Temukan Banyak Luka Di Tubuh Korban 10/09/2025
  • 2 Pria Di NTT Ditangkap Polisi Usai Curi Kerbau Pakai Mobil Fortuner 10/09/2025
  • Barang-barangnya Dicuri Saat Snorkeling Di Pulau Komodo, Turis Australia Rugi Rp 500 Juta 10/09/2025
  • 200 Personel Gabungan Disiagakan Buat Cegah Bentrokan Susulan Di Maluku Tengah 09/09/2025
  • Bentrok Warga Di Pulau Haruku Maluku Mengakibatkan 1 Orang Tewas Dan 5 Terluka 09/09/2025
  • Seorang Pria Di Deli Serdang Bikin Laporan Palsu Dibegal Buat Menghindari Cicilan 09/09/2025
  • Polrestabes Surabaya Kembali Menetapkan 2 Tersangka Pembakar Gedung Grahadi 09/09/2025
  • Amankan 2 WN Inggris, Petugas Bea Cukai Ngurah Rai Bali Berhasil Menggagalkan Penyelundupan 1,3 Kg Kokain 09/09/2025
©2025 Kabaraku | Design: Slot Gacor Indonesia