Skip to content
Kabaraku
Menu
  • Home
  • Nasional
  • Berita Bola
  • Selebriti
  • Mancanegara
  • Kesehatan
Menu

Korban Pembongkaran Rumah Di Pulogebang Cakung Merasa Ditipu Oleh Mafia Tanah

Posted on 12/02/2025

Nasional – Sejumlah korban pembongkaran di lahan milik Perumnas yang berada di RT 05/08, Jalan Dr. Sumarno, Kelurahan Pulo Gebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur mengaku bisa menetap di area tersebut karena sudah dibeli.

Para korban menduga bahwa ia berhadapan dengan orang yang salah, yakni kelompok mafia tanah yang niat melakukan penipuan.

“Saya sudah diberitahu (soal mafia tanah), tetapi uang saya sudah masuk. (minta) Dikembalikan gak bisa, namanya mafia susah,” keluh Maman (54) salah satu pegawai di Pemkot Jakarta Timur yang juga menjadi korban gusuran, Rabu, 12 Februari.

Maman menyebut, jika ada penawaran relokasi ke Rusun Seruni Cakung, pasca pembongkaran paksa yang dilakukan PN Jakarta Timur.

Selain Maman, Roro Sintya (15) juga mengatakan hal yang sama. Sebelum penggusuran, dirinya tinggal bersama ayahnya di lokasi yang tergusur tersebut.

Padahal, Sintya bersama keluarganya sudah tinggal selama lebih dari 10 tahun. Bahkan, ayah Sintya juga sebelumnya membeli lahan tersebut kepada seseorang.

“Katanya sih pernah bilang (papah) beli sama siapa gitu namanya. Astagfirullahaladzim,” tutur Sintya sambil menitihkan air mata ketika melihat rumahnya di buldozer petugas PN Jakarta Timur.

Sintya mengatakan, kedua orangtuanya awalnya mendapatkan surat pembongkaran dari pihak terkait. Kemudian, hari ini pelaksanaan pembongkaran secara tiba-tiba.

“Jadi awalnya tuh cuma dikirimi surat. Surat (tertulis) di tanggal 12 Februari 2025 bakal ada gusuran. Tapi tuh jeda dari surat tidak ada 1 minggu, cuma beberapa hari doang terus tiba-tiba saya balik dari panti karena papah sakit. Terus bilang rumah mau digusur, gimana saya engga sakit (syok) coba?,” sesalnya.

Sintya sebelumnya tinggal bersama kedua orangtuanya di rumah semi permanen tersebut. Namun baru beberapa tahun belakangan, dirinya tinggal di panti atas rujukan pihak sekolahnya.

“Saya sudah 2 tahun di panti, saya dimasukin (panti) sama pihak sekolah,” ucapnya.

Mewakili kedua orangtuanya, Sintya berharap adanya keadilan kepada keluarganya atas adanya pembongkaran eksekusi rumah tersebut.

“Saya ingin keadilan aja sih. Papah saya sakit, enggak ada kerjaan lagi. Tinggal dimana?, engga tau deh (tinggal dimana) terserah papah aja,” katanya.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sponsor By :

Berita Terkini :

  • JPU Tuntut Hukuman Mati Pada Terdakwa Kasus Pembunuhan Kakak Kandung Sekeluarga Di Kediri 07/07/2025
  • Cari Striker Baru, MU Ingin Datangkan Striker Dari Liga Arab Saudi 07/07/2025
  • Tersingkir Dari Piala Dunia Antarklub, Ini Permintaan Pep Guardiola Pada Manchester City 07/07/2025
  • Untuk Mengatasi Banjir, Pemkot Cimahi Bakal Bongkar Pintu Air Dan Bangunan Liar 04/07/2025
  • Ismail Ditangkap Polisi Gara-gara Curi Motor, Tunangan Batalkan Rencana Pernikahan 04/07/2025
  • Real Madrid Dan Barcelona Dapat Keistimewaan Khusus Berkat Aturan Baru Copa del Rey 04/07/2025
  • Eks Gubernur Sumsel Alex Noerdin Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Korupsi Pasar Cinde 04/07/2025
  • Sopir Truk Kabur Ke Temanggung Usai Tabrak Mahasiswi Di Banjarbaru 04/07/2025
  • Ternyata Alejandro Garnacho Tidak Laku Dijual MU 04/07/2025
  • Direktur UD Mabruq Ditahan Karena Terlibat Korupsi Penyertaan Modal Di Bangkalan 04/07/2025
©2025 Kabaraku | Design: Slot Gacor Indonesia