Keuangan – Perusahaan Australia Berminat Investasi Rp 10 Miliar di Indonesia
2 min read
Perusahaan rumah makan dan restoran yang berasal dari Australia, telah menyatakan minatnya untuk segera menanamkan modalnya di Indonesia. Perusahaan yang bergerak di bidang kuliner tersebut, kabarnya siap untu menanamkan modal hingga Rp 10 miliar. Investor tersebut tertarik untuk menginvestasikan hartanya di Indonesia dan memilih Bali sebagai lokasi yang akan menjadi tujuannya.
Franku Sibarani selaku Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal telah mengatakan bahwa minat dari para investor pada sektor restoran pasca dibukanya DNI, telah menjadikan investor asing terus meningkat.
“Salah satu investor datang dari Australia. Dimana yang telah disampaikan memiliki rencana untuk membuka sebuah restoran dan akan bertempat di Bali,” ungkap Franky pada keterangan resminya kepada media pada Senin 11/7/2016.
Franky juga mengungkapkan bahwa investasi yang akan dilakukan tersebut, diharapkan juga akan diikuti oleh sejumlah perusahaan lain yang adai Australia, utamanya yang bergerak di bidang pariwisata.
“Bali memang telah menjadi salah satu lokasi terbaik yang ada di dunia. Oleh sebab itu, bukannya tanpa alasan apabila investor yang bergerak di bidang restoran tersebut telah memilih Bali untuk menjadi lokasi investasinya,” beber Franky.
Sri Moertiningroem selaku Kepala Kantor Perwakilan BKPM yang ada di Sidney telah mengungkapkan bahwa minat dari invetasi tersebut telah diidentifikasi pada one on one meeting yang bertempat di kantor IIPC Sydney.
“Pihak investor telah menyampaikan bahwasannya mereka sudah sejak lama memiliki minat untuk bisa berinvestasi di Indonesia, tetapi karea adanya regulasi DNI pada tahun 2014. Dimana telah membatasi kepemilikan saham asing pada bidang usaha restoran, maka mereka pun lebih memilih untuk menunda rencana terkait usaha restoran tersebut,” ujar Sri Moertiningroem.
Australia memang termasuk dalam 10 negara prioritas pemasaran invetasi bersama dengan Amerika Serikat, Jepang, Singapura, Taiwat, RRT, Malaysia, Inggris, Timur Tengah serta Korea Selatan.
Berdasarkan data dari BKPM pada tahun 2015, realisasi investasi yang berada dari Australia berada pada peringkat 12 dengan jumlah investasi mencapai USD 167 juta. Jumlah tersebut terdiri dari 443 proyek. Sedangkan pada periode tahun 2010 – 2015, tercatat sudah ada investasi dari Australia yang masuk ke Indonesia sebesar USD 2.07 miliar.
