Berita Bola – Juventus baru tergelincir dalam perjalanan mereka di Serie A. Hasil imbang melawan Verona pada akhir pekan lalu menjadi tamparan kecil, terlebih setelah performa meyakinkan saat menaklukkan Inter Milan dan memaksakan hasil imbang kontra Borussia Dortmund di Liga Champions. Dua laga tersebut sempat menghadirkan optimisme bahwa Bianconeri mulai menemukan ritme dan mentalitas kompetitif.
Kembalinya Andrea Cambiaso dan Francisco Conceicao ke dalam skuad juga menambah keyakinan bahwa Verona bisa diatasi tanpa kesulitan berarti. Namun, kenyataannya, Juventus justru kesulitan menjaga alur permainan dan hampir saja pulang tanpa poin.
Kegagalan ini kemudian menimbulkan pertanyaan besar: mengapa tim yang bisa tampil garang menghadapi lawan berat justru kesulitan menekuk tim yang secara kualitas lebih rendah? Dari sinilah diskusi soal konsistensi Juventus kembali mengemuka.
Juventus nyaris menelan kekalahan sebelum akhirnya menyelamatkan satu poin melawan Verona. Situasi itu jelas mengecewakan mengingat lawan dianggap tak sebanding dengan Inter maupun Dortmund.
Mantan kiper sekaligus analis, Luca Marchegiani, menilai ada faktor mental yang memengaruhi performa tim. Dalam wawancaranya dengan Tuttojuve, ia mengatakan, “Juve? Mereka membayar harga dari kelelahan mental setelah dua pertandingan yang berat, keduanya berakhir dengan cara terbaik jika melihat jalannya laga, dan mereka belum siap untuk konsistensi semacam ini. Mereka tim yang saya sukai dalam banyak hal, dan kita sudah lebih atau kurang membahasnya semua, tapi mungkin mereka masih kekurangan sesuatu.”
Komentar Marchegiani memperlihatkan realitas bahwa Juventus belum mampu menjaga level performa secara beruntun. Rangkaian pertandingan intens membuat para pemain rentan kehilangan fokus, terutama setelah laga-laga emosional melawan tim besar.
Bagi klub dengan ambisi mengakhiri paceklik gelar, kehilangan poin semacam ini bisa berakibat fatal. Laga melawan tim papan bawah semestinya menjadi kesempatan untuk menambah kepercayaan diri dan menjaga posisi di klasemen. Ketika justru gagal dimaksimalkan, beban akan semakin besar di pertandingan berikutnya.
Meski hasil imbang tetap lebih baik ketimbang kekalahan, Juventus harus segera kembali menemukan kestabilan permainan. Laga menghadapi tim-tim yang ada di bawah klasemen seharusnya dijadikan ajang mengumpulkan kemenangan mudah. Jika tidak, tekanan akan terus menumpuk hingga mengganggu perjalanan mereka di sisa musim.
