Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kesehatan – Waspada Gejala Anak Diare

2 min read

Masuk ke masa pertumbuhan, pada anak kerap kedapatan melahap segala makanan yang ia ingin. Kondisi sistem dari kekebalan tubuh yang masih belum sempurna, mungkin anak dapat tercemar penyakit serta masalah tersebut kemungkinan makin besar. Satu dari penyakit yang dapat mengancam pertumbuhan anak adalah diare. Diare anak, pastinya berbeda dari diare orang dewasa. Hal tersebut dipengaruhi leh sistem pencernaan anak yang sensitif, maka menjadi lebih mudah untuk terkena diare daripada dewasa. Dokter Tri Ari Wibowo pada MeetDoctor menjelaskan terkait hal ini.

Menurut penjelasannya, penyebab dari diare anak bisa dipicu faktor semisal infeksi dari virus, bakteri, ataupun parasit, alergi, sesitivitas pada obat tertentu, dan terlalu banyak jus. “Organ untuk pencernaan anak masih belum sempurna, bisa menjadikan gejala yang sejatinya kecil, kemungkinan jadi parah,” kata Aria. Gejala awal penyakit diare anak dapat dilihat pada intensitas anak untuk buang air besar, selain itu juga dari kotoran yang mana jadi lebih banyak juga lebih berair. Sementara untuk bayi, gejala kemunculan diare dapat ditandai oleh rewel, haus, tak berair mata ketika menangis, jumlah urine lebih sedikit, serta kulit yang tak elastis.

Diare, bisa berdampak buruk kepada bayi maupun anak, lantaran dapat memengaruhi kadar elektrolit normal pada anak, dan bila air serta elektrolit itu banyak terbuang oleh diare, maka anak menjadi dehidrasi. Dehidrasi anak pun prosesnya bisa berlangsung dengan cepat, cukup 1 hingga 2 hari usai diare tersebut dimulai. “Dehidrasi dapat menjadi amat berbahaya, utamanya bagi bayi yang baru saja lahir,” terang Aria menambahkan.

Maka dari itu, penanganan pada diare anak pun harus dilakukan dengan amat hati-hati. “Pada anak yang telah mulai makan menu yang padat, Anda dapat menggantinya amenggunakan makanan lebih lembut semisal pisang atau apel yang telah dihaluskan.” Sementara pada bayi, bila diare terjadi, berikan saja ASI optimal secara terus menerus supaya sang anak menerima gizi seimbang. “Bila alergi pada laktosa, bisa diganti menggunakan susu kedelai. Kebaikannya pun sama pada susu sapi maupun ASI,” lanjut Aria.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *