Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kesehatan – Suara Hati Anak, Iklan Kemenkes Terbaru Berdasar Kisah Nyata

2 min read

Bahaya dari merokok memang sangat besar, diantaranya memicu penyakit tak menular dengan risiko kematian. Selain itu, saat perokok jatuh sakit lantaran kebiasaan buruknya ini, tak jarang buah hati mereka harus putus sekolah. Berdasarkan hal itu pula, Kementerian Kesehatan RI pun berusaha menggugah kesadaran masyarakat akan bahaya merokok. Diantaranya melalui iklan layanan masyarakat yang bertajuk “Suara Hati Anak” pada Jumat (27/5/2016) yang dilakukan oleh Menkes RI Nila Moeloek.

“Ada banyak anak kurang gizi atau putus sekolah lantaran pengeluaran rumah tangga yang lebih banyak dihabiskan buat beli rokok,” kata Nila saat peluncuran iklan layanan masyarakat tersebut. lain dari iklan terdahulu yang menayangkan korban, dalam iklan durasi 30 detik ini lebih menampilkan dampak sosial merokok.

Pada iklan yang tayang selama 4 minggu di TV ini, nampak sang ayah yang sedang terbaring sakit karena kebiasaan merokok. Sakit ini menjadikan sang ayah tidak sanggup bekerja, dan tidak ada penghasilan. Sang anak lah yang jadi korban. Ia tak dapat melanjutkan sekolahnya. Kisah iklan ini merupakan kisah nyata yang terjadi di sebuah keluarga yang hidup di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara. Sang bapak, nelayan berpenghasilan Rp 50.000 per harinya. Sayangnya, untuk 1 hari saja ia sanggup menghisap 4,5 bungkus rokok. Kebiasaan inilah yang membuat keempat anaknya menjadi putus sekolah.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) sempat mengkritik pemerintah Indonesia lantaran tingginya tingkat konsumsi rokok. WHO meramalkan jumlah perokok Indonesia pada tahun 2025 meningkat jadi 90 juta orang, alias 45 persen dari jumlah populasi jika pemerintahnya terlalu lamban dalam mengedukasi masyarakat perihal bahaya rokok. Studi di Universitas Indonesia mencatat bahwa tiap hari setidaknya 500 orang meninggal lantaran merokok. Data pada tahun 2010 menyebutkan jumlah nyawa melayang lantaran terpapar asap tembakau di Indonesia ada di angka 190.260 orang.

Studi Wall Street Journal bersama World Lung Foundation juga American Cancer Society menunjukkan kekhawatiran yang sama. Tiap tahun, rata-rata penduduk Tanah Air menghisap 1085 batang rokok yang meningkat nyaris 2 bungkus per minggunya.

Survei Ekonomi Nasional tahun 2006 melaporkan ada lebih dari 12 juta keluarga miskin Indonesia yang menggunakan Rp 102.000 dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) buat beli rokok. Bila dibandingkan pengeluaran lain, mereka pun mengutamakan rokok daripada membeli daging, susu atau telur bahkan untuk sekolah anak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *