Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kesehatan – Stres, Anak Gampang Kegemukan

2 min read

Jika disimak secara global, sedikitnya ada 10 persen anak di penjuru dunia mengalami berat badan berlebih. Pada Indonesia sendiri, dalam anak yang berusia 13-15 tahun angkanya sudah mencapai 8,3 persen gemuk serta 2,5 persen amat gemuk atau obesitas. Sementara itu, obesitas pada anak sendiri bisa dipicu oleh beragam faktor. Selain halnya penumpukan lemak lantaran mengonsumsi makanan secara berlebihan, anak pun dapat kelebihan berat badan sebab kurangnya waktu untuk bermain ke luar rumah serta kebutuhan akan nutrisi yang tak berimbang. Bahkan lebih jauh, anak yang sedang masa stres pun juga gampang kegemukan.

“Faktor stres merupakan salah satu dari pemicu utama penyebab obesitas terhadap anak. Kompetisi yang ada diantara anak pun juga kian tinggi, pun agenda di sekolah yang sangat padat,” terang Dr. Nataniel Viuniski, seorang spesialis anak serta nutrisi Brasil pada acara konferensi pers bertajuk Wellness Tour Asia Pacific 2014 Herbalife dari Jakarta (28/10/14). Ia juga menambahkan bahwa, ketika anak stres, maka tubuh akan melepas hormon kortisol dan memicu kondisi lapar yang terus menerus. Ketika lapar, anak pun akan terus makan dan menghasilkan adanya kelebihan pada berat badan bila tak diimbangi aktivitas fisik.

“Pada kawasan seperti halnya Asia, anak nampaknya diajarkan supaya lebih kompetitif tak hanya agar menjadi yang terbagus saja namun sekaligus menjadi yang terbaik pada sekolah. Selain itu, stres juga dapat dipicu oleh kurangnya waktu untuk tidur kemudian mereka pun hanya tidur paling 5-6 jam saja dalam sehari,” ujarnya. Obesitas terhadap anak dapat membawa konsekuensi berbahaya untuk kesehatan mereka. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa, anak obesitas rentan untuk mengalami berbagai macam penyakit semisal jantung, diabetes, kanker, pada usia dewasa mereka.

Obesitas sendiri sebenarnya masih dapat dicegah. Selain halnya dengan mengatur pola makan anak, para orangtua pun juga perlu untuk mengajarkan serta memberikan contoh agar mereka rutin dalam berolahraga. Dengan cara rutin berolahraga ini, maka tubuh dapat melepaskan neurotransmiter yang bermanfaat guna menetralisir efek samping oleh hormon kartisol pemicu lapar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *