Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kesehatan – Ngemil Tengah Malam Juga Ganggu Memori Otak

2 min read

Kebiasaan menunda makan sampai larut malam atau sulit mengendalikan nafsu terhadap cemilan semisal es krim maupun kue ketika larut malam nyatanya juga bisa membahayakan kesehatan. Tak hanya berpengaruh pada lingkar pinggang saja, tapi sampai berisiko merusak kinerja otak. Bagi Anda yang sering begadang, tak ada salahnya simak penelitian berikut.

Seperti yang dikutip Indian Express, pada Minggu (3/1/2016), peneliti menyebut bahwa mengonsumsi makanan ketika jam tidur tiap hari sangatlah berbahaya. Apalgi terhadap fungsi otak guna belajar serta menyimpan memori. “Kami sudah menemukan bukti pertama dimana mengonsumsi makanan pada waktu yang tidak tepat dapat mendatangkan efek untuk belajar serta memori,” sebut Dawn Loh asal University of California, Los Angeles.

Penelitian memanfaatkan tikus ini memiliki tujuan mendalami objek baru ini. Dalam penelitian, tikus dibagi 2 kelompok. Kelompok yang pertama diberi makan malam hari sementara lain di siang hari, ketika tikus umumnya tidur. Selesai makan, tikus lalu dipisahkan dalam kandang khusus lalu diberi kejutan. Keesokannya, tikus dikembalikan di kandang mereka guna diberikan kejutan lagi.

Nyatanya tikus yang makan saat mereka harusnya tertidur mengalami gangguan mengingat. Selain itu, mereka juga kesulitan mengenali objek baru serta menunjukkan perubahan pada hippocampus, bagian otak untuk belajar serta memori. “Pengingat pada otak kita dirancang guna selalu tetap serta teratur di jadwal tertentu,” ujar Christopher Colwell, seorang profesor psikiatri serta ilmu biobehavioral juga dari University of California di Los Angeles.

Namun sayangnya, penelitian ini belum dilakukan terhadap manusia sepenuhnya. Maka dari itu, pengaruh makan pada jam istirahat tubuh perlu dibuktikan lebih jauh. Walau begitu, hasil penelitian ini tetap dianggap penting untuk peringatan bagi mereka yang kerap begadang atau kerja shift malam. Maka dari itu, Colwell menyarankan guna menyesuaikan pola terhadap tidur mereka yang konsisten dalam sebuah jadwal.

Seperti diketahui banyak pekerja yang kerja pada malam hari dalam seminggu, lalu minggu depannya kembali lagi ke jadwal kerja siang hari. “Inilah yang jadi penyebab rusaknya siklus tubuh,” pungkas Colwell.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *