Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kesehatan – Keekslusifan ASI Tak Terpengaruh Oleh Obat

2 min read

Memang hampir tidak ada yang memungkiri manfaat yang ada pada Air Susu Ibu (ASI). Selain itu, kesadaran dari para ibu guna memberi ASI eksklusif selama 6 bulan pada buah hati mereka pun juga makin meningkat. Namun sayangnya, hal tersebut juga memunculkan kekhawatiran yang berlebihan pada keesklusifan dari ASI maka tak sedikit orangtua yang takut untuk memberi hal lain selain dari ASI, bahkan termasuk pula obat.

Menurut penuturan dari dokter spesialis anak yang juga pakar neonatologi pada FKUI/RSCM Rinawati Rohsiswatmo, tak semua dari bahan yang diberi pada bayi yang selain dari ASI ini bisa merusak keeksklusifan dari ASI sendiri. Bahan yang memang diperlukan demi menjaga kesehatan dari bayi, contohnya obat tak akan mempengaruhi nilai keeksklusifan pada ASI. “Obat ini diperlukan demi kesehatan sang bayi. Jika tak diberi obat dan malah meninggal nanti bagaimana? Jadi memang harus diberikan obat,” kata dia beberapa waktu yang lalu dari Jakarta.

Pada prinsipnya, dilanjutkan dia, bahan yang tak terdapat dalam ASI dan dapat menunjang kesehatan dari bayi tak akan mengganggu nilai keeksklusifan dari ASI. Tetapi, jika ada unsur yang ada pada di ASI, baru itu dapat membuat pemberian dari ASI menjadi tak lagi eksklusif. “Kita bedakan menggunakan air putih. Mengapa jika diberi air putih, bayi tak ASI eksklusif. Ini lantaran di dalam ASI terdapat air putih. Nah kalau obat, itu mana ada di dalam ASI?” kata Rinawati.

Aryono Hendarto, yang merupakan dokter spesialis anak dan mendalami gizi mengatakan bahwa bayi sakit tetap mendapatkan ASI, tetapi agar sembuh perlu mendapatkan obat juga. Maka obat ada pada luar kategori bahan gagalnya dari ASI eksklusif. Selain dari obat, bahan lain yang tak menggagalkan ASI eksklusif ini antara lain adalah suplemen untuk zat besi serta human milk fortifier. Keduanya menunjang kesehatan dari bayi tetapi sedikit dan tidak ada pada ASI.

“Seperti diketahui bahwa kandungan zat besi ASI cukup rendah. Inilah mengapa bayi yang kurang zat besi biasanya prematur dan memerlukan suplement zat besi. Zat itu penting guna perkembangan dari otak serta fungsi dari tubuh bayi,” kata Ketua dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jakarta tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *