Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kesehatan – Ebola Kian Parah, Obat Eksperimen Terbang Ke Afrika?

2 min read

Dari dunia kesehatan, berita kali ini datang dari wabah yang kian merebak di tanah Afrika. Obat melawan virus Ebola di Afrika ini memang masih dalam status uji coba alias eksperimen. Namun obat itu sudah diberikan pada 2 orang pasien yang berasal dari Amerika yang telah terjangkit oleh Ebola saat mereka bertugas di Liberia. Berdasar laporan terakhir, dikatakan bahwa walau masih lemah, ternyata kondisi dari 2 pasien tersebut kian membaik. Maka seruan untuk segera mengirimkan obat itu menuju Afrika pun semakinj bermunculan. Lantaran di Afrika sendiri masih belum terdapat obat yang paten yang bisa menyembuhkan Ebola ini.

Adalah Harriet A. Washington, seorang penulis sekaligus pemerhati dari kesehatan masyarakat dan juga pakar politik kulit hitam menyatakan bahwa memang sudah waktunya obat itu untuk dikirim menuju Afrika. Sedangkan alasannya cukup sederhana, yaitu hampir 1.000 orang sudah yang jadi korbannya. “Tidak ada cara lain. Hampir tiap orang yang terinfeksi oleh Ebola ini meninggal. Dan sudah seharusnya obat itu dikirimkan menuju Afrika, meskipun masih pada tahap eksperimen,” kata Washington yang seperti dikutip CNN, pada hari Jumat, (8/8/2014).

Washington mengatakan bahwa alasan etika tak mengirim ke Afrika hanya lantaran masih pada status eksperimen ini sangat lemah. Lantaran kejadian yang serupa juga pernah terjadi pada Afrika, ketika HIV-AIDS merajalela yang akhirnya obat berstatus eksperimen diberi ke pasien. “Dr David Ho mengujikan obat untuk AIDS pada Uganda saat terjadi pandemi. Obat untuk meningitis pun diberikan kepada pasien Nigeria saat dalam tingkat uji coba pula. Tak ada salahnya bila obat terbaru ini juga diberikan kepada warga Liberia, Guinea maupun Sierra Leone sebagai upaya menuntaskan Ebola,” lanjutnya lagi.

Prof Tjandra Yoga Aditama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) RI juga mengatakan sampai dengan saat ini WHO masih belum dapat memutuskan mengirim obat itu ke Afrika. Pihak WHO baru membicarakan hal itu bersama komite etik pada minggu depan. “WHO masih belum putuskan mengirim obat tersebut, baru rapat tentang etika minggu depan,” kata profesor yang merupakan salah satu peneliti dari WHO itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *