Kesehatan – Amankah Penggunaan Tusuk Gigi Setelah Makan

Memang, tusuk gigi masih jadi alternatif utama masyarakat untuk mengangkat sisa-sisa makanan yang tertinggal di sela gigi. Akan tetapi, nyatanya dokter gigi tak menyarankan penggunaan produk olahan dari bambu itu. Selain halnya kurang higienis, ternyata penggunaan tusuk gigi juga rentan mengundang infeksi. “Tak ada yang dapat memberi garansi keamanan tusuk gigi. Tak ada jaminan higienis. Selain itu, penggunaan tusuk gigi berlebihan justru merusak gigi, yang semakin melebarkan celah antar gigi,” terang Farichah Hanum selaku Ketua Umum Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) di acara ‘World Oral Health Day’ daro kawasan Sudirman, Jakarta Selatan.

“Jadi, tusuk gigi ini tak direkomendasikan oleh para dokter gigi, lebih baik memakai yang telah terbukti klinis, semisal dental floss,” sambungnya. Dental floss adalah tali yang dibuat dari filamen yang fungsinya untuk mengangkat sisa makanan maupun melenyapkan plak yang tersembunyi ada diantara sela gigi. Penggunaan Dental Floss termasuk dalam 3 upaya membersihkan gigi dengan sempurna. Sementara 3 tindakan dimaksud yaitu brushing, flossing, dan rinsing.

“Brushing memakai sikat gigi, flossing memakai dental floss, sementara rinsing menggunakan mouthwash. Membersihkan gigi menjadi sempurna jika melakukan ketiganya,” terang Farichah. “Sebab hanya dengan menyikat saja belum cukup, masih ada tempat yang tak bisa dijangkau sikat gigi dan harus dental flossing. Sementara itu masih ada pula bagian yang tak dapat dijangkau oleh keduanya seperti di pangkal lidah, perlu dibilas menggunakan mouthwash.”

Tak seperti tusuk gigi dengan material yang keras, dental floss memakai bahan yang lebih ramah kepada gusi maupun gigi. Ini penting sebab mencegah gusi dan gigi terluka yang memicu infeksi lebih parah. “Bahan dental floss lebih aman diterima oleh tubuh, tak memicu iritasi. Ini seperti halnya Anda memijat bagian gusi,” paparnya. Pemakaian dental floss bisa mencegah periodontitis alias radang pada jaringan yang menyanga gigi dan bernama periodontium, dan halitosis alias bau mulut, sebab kondisi mulut yang tak benar-benar bersih dari sisa-sisa makanan.