Nasional – Emosi Wahyudi, pedagang pecel lele di Jalan Transyogi, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, tak terbendung. Pria itu membacok pedagang kopi dengan kapak karena mengaku kesal sering diganggu.
Kapolsek Gunung Kompol Edison mengatakan, pembacokan itu terjadi sekitar pukul 20.30 WIB pada Rabu (19/11/2025). Ketika itu, Wahyudi kesal melihat korban yang diketahui bernama Usman dalam kondisi mabuk.
“Korban kondisi mabuk petantang petenteng. Terjadi keributan, si tukang pecel langsung mengarahkan kapak ke korban,” kata Edison kepada Kompas.com, Jumat (21/11/2025).
Dua teman korban yang mencoba membantu turut menjadi sasaran amarah pelaku. Mereka pun mengalami luka-luka dalam kejadian ini. “Korban (luka-luka) tiga orang,” tambahnya.
Polisi yang mendapat laporan tersebut mendatangi lokasi kejadian dan mengamankan Wahyudi dan keponakannya. Kepada polisi, Wahyudi mengaku perbuatannya itu merupakan puncak amarahnya karena kerap diganggu oleh perilaku korban.
Korban yang merupakan pedagang kopi di samping lapaknya sering mengusir pembelinya. Bahkan, korban pernah sampai melakukan perusakan gerobak hingga menaruh ayam hidup yang membuat lapak pecel lelenya dipenuhi kotoran.
“Korban perilakunya kurang baik di situ. Jadi, sering ganggu (pelaku),” jelasnya.
Saat ini, Wahyudi sudah ditahan oleh polisi di Polsek Cileungsi dan diancam dengan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan. Adapun untuk keponakannya masih dalam pemeriksaan lebih lanjut.
“(Wahyudi) Pasal 351 penganiayaan, tetapi kita lihat keponakannya bisa (Pasal) 170 karena dia yang menahan. Jadi, masih diperiksa peran keponakannya sebagai apa,” tuturnya.
Sementara itu, korban Usman yang mendapat luka 36 jahitan dan dua orang lainnya sudah pulang dari rumah sakit.
Korban baru akan dimintai keterangan terkait alasan mengganggu pelaku maupun yang lainnya.
“Kami mintai keterangan nanti, masih periksa saksi-saksi yang lain. Yang lihat bukan penyebabnya, tapi kejadiannya karena itu puncak (dari emosi),” tuturnya.
