Nasional – Belum banyak masyarakat yang mengetahui tentang alasan susu ikan jadi pengganti susu sapi pada program makan siang gratis. Tidak hanya itu, wacana tersebut sudah menimbulkan perdebatan sengit di kalangan masyarakat.
Lantas apakah susu ikan benar-benar dapat menjadi alternatif yang sehat dan bergizi? Bagaimana kandungan nutrisinya dibandingkan susu sapi? Dan, apakah langkah ini merupakan solusi tepat untuk mengatasi masalah gizi di Indonesia?
Dilansir dari laman Antaranews, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Puji Lestari, menyatakan jika produk “susu ikan” yang akan menjadi bagian dari Program Makan Gizi Gratis memiliki beberapa keunggulan dibandingkan susu sapi biasa.
Salah satu keunggulan susu ikan adalah kandungan laktosa yang lebih rendah, sehingga aman dikonsumsi oleh individu dengan intoleransi laktosa.
Selain itu, protein dalam susu ikan juga telah terurai menjadi asam amino esensial dan non-esensial, serta peptida yang bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Puji menjelaskan jika molekul protein dalam susu ikan telah dihidrolisis, dan menjadikannya lebih mudah dicerna dan diserap oleh tubuh. Selain itu, jika terbuat dari ikan berlemak, susu ikan kaya akan asam lemak tak jenuh ganda seperti omega-3, yang penting untuk kesehatan jantung.
Perlu diketahui, proses pembuatan susu ikan melibatkan hidrolisis protein ikan menjadi tepung. Untuk menyamarkan rasa amis ikan, produsen biasanya menambahkan perasa dan bahan tambahan makanan lainnya.
Sementara itu, menurut Fitri Hudayani, seorang ahli gizi dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo, susu ikan berpotensi menjadi sumber protein hewani yang baik.
Ikan mengandung lemak sehat dan omega-3 yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otak. Namun, ketersediaan produk ini di pasaran masih terbatas. Selain itu, seperti susu sapi, susu ikan juga memiliki potensi alergen dan perlu dipertimbangkan dari segi rasa dan aroma.
Meskipun penggantian susu sapi menjadi susu ikan menimbulkan berbagai spekulasi, namun anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina, memberikan dukungannya terhadap gagasan tersebut.
Penggunaan susu ikan sebagai alternatif susu sapi dalam Program Makan Bergizi Gratis yang direncanakan oleh Presiden Terpilih Pilpres 2024, Prabowo Subianto sangat didukung oleh Komisi IX.
“Kami sangat mendukung inisiatif ini, karena ide tersebut sangat baik,” ujar Arzeti saat menanggapi pemberitaan terkait rencana penggantian susu sapi dengan susu ikan dalam program tersebut.
Meskipun demikian, menurut Arzeti Bilbina, penamaan susu ikan sebaiknya diubah menjadi “minuman bergizi tinggi dari ikan”, karena menurutnya istilah tersebut akan lebih tepat.
Menurutnya, para ahli gizi menilai penamaan susu ikan kurang akurat, karena minuman tersebut tidak berasal langsung dari puting ikan, seperti halnya susu sapi.