Nasional – Regina Wetan (31), warga Desa Beutaran, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal dunia setelah menjalani operasi caesar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lewoleba pada Rabu (5/3/2025).
Pihak keluarga menduga ada kelalaian dalam prosedur yang dijalankan oleh pihak rumah sakit itu.
Adik kandung korban, JB (19), menuturkan, pada 3 Maret 2025, Regina dibawa dari Puskesmas Waipukang menuju RSUD Lewoleba.
Setibanya di rumah sakit, pasien langsung dilakukan ultrasonografi (USG).
Keluarga juga diminta untuk tetap berada di rumah sakit karena dokter akan memeriksa kondisi pasien keesokan harinya.
Kemudian pada 5 Maret 2025 pukul 10.00 Wita, pasien kembali dilakukan USG.
Dokter menyatakan kondisi jantung bayi melemah sehingga harus segera dilakukan operasi.
“Karena hasil USG terakhir itu menyatakan kondisi jantung bayi melemah, pukul 14.00 Wita langsung dilakukan operasi caesar,” ujar JB dalam keterangannya, Minggu (9/3/2025).
Setelah menjalani operasi, kondisi Regina mulai pulih. Regina sempat meminta JB memotret bayinya menggunakan handphone.
Sekitar pukul 22.00 Wita, ungkap BJ, salah satu petugas datang menyuntikan obat melalui selang infus yang ada di bagian tangan Regina.
“Kakak juga sempat bertanya kepada petugas tersebut obat apa yang disuntikan kenapa saya langsung mual-mual, namun tidak dijawab oleh petugas tersebut,” tuturnya.
Regina, ungkap JB, sempat menarik-narik tangan petugas tersebut ketika mengalami muntah darah.
Lantas, petugas tersebut langsung meminta untuk segera memanggil dokter.
“Setelah beberapa waktu dilakukan penanganan, sekitar pukul 23.00 Wita kakak dinyatakan meninggal dunia,” katanya.
Menurut dokter, Regina meninggal karena serangan jantung. Namun pihak keluarga mengatakan bahwa Regina tidak memiliki riwayat penyakit jantung.
Menanggapi hal tersebut, Direktur RSUD Lewoleba, Yosep Freinademetz Paun menyatakan pihaknya akan melakukan audit medis pada Senin (10/3/2025) besok.
“Besok akan dilakukan RMP (review maternal perinatalogi) dan audit medis sehingga bisa mengetahui kronologinya,” ujar Yosep saat dihubungi, Minggu.