Nasional – Kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang kakek berusia 65 tahun hingga meninggal dunia di Desa Dalisodo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, mulai terungkap. Kepala desa setempat menyebut, korban diduga kerap menjadi korban kekerasan dari keluarganya sendiri.
Kepala Desa (Kades) Dalisodo, Suprapto mengungkapkan bahwa kekerasan terhadap korban bernama Kusenan bukan kali pertama terjadi. Dalam satu tahun terakhir, korban disebut telah mengalami penganiayaan sebanyak tiga kali.
“Dari keterangan masyarakat yang saya terima, kira-kira dalam satu tahun terakhir korban telah dianiaya hingga tiga kali,” ujar Suprapto saat dikonfirmasi, Senin (13/10/2025).
Suprapto menambahkan, salah satu warga bahkan pernah menyaksikan langsung tindakan kekerasan tersebut.
“Ada tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh anaknya dan dibantu cucunya. Ini ada saksinya, Pak S namanya. Katanya bercerita melihat pemukulan terjadi di dalam rumah,” jelasnya.
Menurut Suprapto, Kusenan dikenal sebagai pribadi yang baik dan aktif dalam kegiatan sosial di desa. Kematian tragisnya membuat warga sekitar merasa terpukul dan tidak terima atas peristiwa tersebut.
“Selama hidupnya, korban dikenal orang yang baik dan sosialnya tinggi. Banyak warga tidak terima atas kematiannya,” tambahnya.
Suasana pemakaman Kusenan pun berlangsung sepi. Banyak warga memilih tidak hadir karena kehadiran anak korban, yang diduga sebagai pelaku, ikut dalam prosesi pemakaman.
“Makanya tadi sepi yang ngelayat, warga meyakini ini dugaan Pasal 351 (penganiayaan),” pungkas Suprapto.
Sebelumnya, seorang kakek berinisial K (65), warga Desa Dalisodo, Kecamatan Wagir, meninggal dunia setelah diduga dianiaya oleh anak dan cucunya pada Minggu (12/10/2025). Korban menghembuskan napas terakhir pada Senin (13/10/2025) pagi.
Pihak desa telah melaporkan peristiwa ini kepada kepolisian. Namun, keluarga korban disebut menolak dilakukan autopsi terhadap jenazah.