Nasional – Sebuah rumah di kawasan Surabaya Selatan berubah menjadi episentrum kemarahan dan kepedihan. Seorang kakek, yang seharusnya menjadi orang terdekat yang melindungi, justru tega menjadi predator yang meneror anak-anak.
JL (72), seorang juru parkir, diciduk warga setelah terbongkar aksi bejatnya mencabuli anak tetangga sendiri yang masih polos, berusia 6 tahun. Yang membuat bulu kuduk berdiri, aksi biadab ini bukanlah kali pertama.
Korban-korbannya adalah anak-anak yang masih berseragam TK hingga kelas 1 SD, yang seharusnya sedang asyik bermain, bukan menjadi sasaran nafsu terkutuk seorang laki-laki tua.
Kemarahan warga akhirnya meledak, JL yang sempat bersembunyi di rumahnya diseret keluar oleh massa yang geram. Ia diarak dalam penghinaan publik sebelum akhirnya diserahkan kepada pihak berwajib.
Kini, ia mendekam di tahanan Polrestabes Surabaya, menunggu proses hukum yang seharusnya sudah ia terima sejak lama.
Awal terbongkarnya petaka ini justru datang dari kakak korban, Dinda, yang naluri keibuan dan kewaspadaannya menyelamatkan adiknya. Pada Sabtu (23/8/2025) sore, Dinda mencari adiknya untuk diajak makan malam. Pemandangan yang ia saksikan membuat hatinya langsung waswas, adiknya yang masih kecil itu sedang dibonceng pelaku dengan motor, dengan wajah penuh air mata dan ketakutan yang bisu.
“Waktu itu saya cari adik saya untuk ajak makan, ketemunya dibonceng sama pelaku. Adik saya menangis dan enggak mau cerita. Saya coba tanya pelaku tapi tidak dijawab,” kenang Dinda, suaranya masih membayangi kemarahan yang tertahan.
Dengan kesabaran dan kelembutan, Dinda berhasil menenangkan adiknya di rumah. Di balik pintu kamar, dalam pelukan kakaknya, bocah malang itu akhirnya memberanikan diri untuk bicara. Pengakuannya membuat darah siapa pun mendidih, dicabuli pelaku, sebuah pengakuan polos yang mengungkap dunia kelam yang disembunyikan sang predator.
Tanpa menunggu lama, Dinda melaporkan hal ini kepada ayahnya, esok harinya, ayah korban bersama warga yang sama-sama geram menyerbu rumah JL. Di bawah tekanan, pelaku akhirnya mengaku bukan hanya sekali, tetapi berkali-kali melakukan perbuatan cabul. Bahkan, terungkap bahwa JL diduga adalah predator serial yang telah lama beroperasi, menyasar anak-anak paling rentan di lingkungannya.
“Pelaku sudah berulang kali melakukan perbuatan cabul terhadap anak di bawah umur. Rata-rata korbannya adalah anak-anak yang masih sekolah taman kanak-kanak hingga kelas 1 sekolah dasar,” tegas Dinda.