Kabar Selebritis – Harvey Weinstein Tuntut The Weinstein Co.

Perusahaan film Weinstein Co. pada hari Kamis (26/10) digugat oleh pendirinya dan mantan direktur utamanya Harvey Weinstein yang sedang mencari informasi. Bantuan hokum pun diajukan untuk membela diri dari tuduhan penyerangan seksual, juga membantu membela perusahaan tersebut dari kemungkinan pertanggungjawaban.

Dalam tuntutan hukum yang diajukan di Pengadilan Negeri Delaware, Weinstein mengatakan bahwa dia memerlukan informasi tersebut untuk mencegah perusahaan tersebut, di mana dia dan saudaranya menjadi investor terbesar.

Perwakilan Weinstein dan The Weinstein Co tidak segera menanggapi permintaan komentar. The Weinstein Co telah menjadi salah satu kekuatan Hollywood yang paling berpengaruh sejak diluncurkan pada bulan Oktober 2005 silam dan telah memproduksi dan mendistribusikan film termasuk “Pidato Raja” dan “Silver Linings Playbook.” New York Times melaporkan awal bulan ini bahwa Weinstein, 65, telah melakukan pelecehan seksual dan kontak fisik yang tidak diinginkan.

Pada hari Selasa (24/10), seorang aktris yang menuduh Weinstein melakukan penyerangan seksual terhadapnya mengajukan tuntutan kelalaian terhadap perusahaan tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka mengetahui bahwa Weinstein sebelumnya telah melakukan tuduhan pelecehan dan penyerangan lainnya dan seharusnya tidak membiarkannya bertemu secara pribadi dengan produser film di sebuah kamar hotel.

Kepolisian New York mengatakan telah menyelidiki dugaan serangan seksual oleh Weinstein pada tahun 2004. Departemen Kepolisian Los Angeles juga mengatakan awal bulan ini bahwa pihaknya sedang menyelidiki tuduhan penyerangan seksual tahun 2013 terhadap produser film Harvey Weinstein. Weinstein menolak melakukan hubungan seks tanpa konsensual dengan siapapun. Reuters tidak dapat mengkonfirmasi secara independen tuduhan tersebut.

Dalam tuntutan hari Kamis (26/10), Weinstein mengatakan bahwa dia juga ingin menyelidiki apakah informasi rahasia telah bocor ke pers, jika dewan komisaris dan eksekutif Weinstein Company secara salah mengatasinya sebagai chief executive, dan jika dewan tersebut mengejar “penjualan api” perusahaan tersebut.

“Bapak Weinstein percaya bahwa akun emailnya – yang merupakan satu-satunya yang dia gunakan sepanjang masa – akan berisi informasi yang membebaskannya, dan oleh karena itu perusahaan tersebut, dari klaim yang dapat diajukan terhadap mereka,” pengacara Weinstein menulis dalam sebuah email ke perusahaan Weinstein, menurut pengarsipan hari Kamis (26/10).