Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Politik Terkini – Inilah Mengapa Nilai Komunikasi Politik Jokowi Terbaik

2 min read

Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta, diberitakan telah menduduki peringkat teratas dari tokoh yang miliki komunikasi politik baik. Menanggapi hal tersebut Ketua DPD PDIP Jawa Barat, TB Hasanuddin punya pengalaman tersendiri bersama Jokowi. Ia mengatakan dirinya sempat menemani Jokowi untuk berkampanye pada Pilkada DKI Jakarta. Kala itu, TB Hasanuddin dan Jokowi yang berada di kawasan Pulo Gadung ingin bersantap di pinggir jalan.

Wakil Ketua Komisi I DPR tersebut menyatakan ingin meniru figur Jokowi dengan memakai kaos sederhana serta sendal. Tapi, ia justru mendapat penilaian berbeda ketika makan di warteg itu. “Warteg lebih respect pada Jokowi. Mereka berkata Bapak (TB Hasanuddin) tak pantas karena kulitnya halus, dan punya tongkrongan bos,” ujar Hasanuddin dalam sebuah diskusi di Gedung DPR, Jakarta, pada Rabu (6/11/2013).Hasanuddin lalu memperhatikan Jokowi dalam bersikap. Ia mengaku tak bisa mengikuti mantan Walikota Solo tersebut. “Mulai dari cara ngomong, duduk, tarik kursi, saya sudah pelajari mati-matian gak kena. Jokowi memang pantas makan di emper, dengan kaos seperti itu,” ujarnya.

Hasanuddin berpendapat, penerimaan warga kepada Jokowi merupakan bentuk bahwa publik sangat  mengingingkan pemimpin yang apa adanya. ” Kalau mau jujur, Jokowi bicaranya tidak begitu dipahami elit tetapi langsung nyambung ke bawah,” dijelaskannya.

Tercatat urutan tokoh yang baik dari segi komunikasi politiknya yaitu Jokowi (skor 85), Jusuf Kalla (skor 81), dan Prabowo Subianto ( skor 78), dilanjutkan  Anies Baswedan, Surya Paloh, Gita Wirjawan, Aburizal Bakrie, Wiranto, Dahlan Iskan, Megawati Soekarno Putri  dan Pramono Edhie. Menurut Prof Tjipta Lesmana, Direktur Eksekutif LDB, adapun parameter yang digunakan adalah bobot, konteks kejelasan pesan, bahasa non verbal, penampilan, dan kualitas suara, serta rasa humor.

“Sedangkan sumber komunikasi yang diamati adalah Youtube,  pidato, jumpa pers, dan juga wawancara dengan televisi, serta percakapan dengan masyarakat,” katanya. Dijelaskan bahwa peneliti selalu mendengarkan dengan cermat tiap pernyataan dalam pidato ataupun talk show calon dan lalu menganalisis setiap parameter dilanjut memberikan skor. Penelitian tersebut dilaksanakan mulai 1 September 25 Oktober 2013.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *