Kabar Politik Terkini – Dua Anggota DPRD dari PDIP Diamankan Polisi
2 min read
Dua orang Anggota dari DPRD Provinsi Maluku terpaksa harus ditangkap oleh pihak kepolisian menyusul keributan yang sempat terjadi di gedung Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta, pada hari Kamis (14/11/2013). Keduanya bernama Thobyhend JM Sahjuireka dan juga Lucky Wattimury. Mereka tercatat merupakan anggota DPRD yang berasal dari Fraksi PDIP.
Selain itu pula ada politisi dari PDIP lainnya yang juga ditangkap yaitu Benhur G Watuibun Caleg dari DPRD Maluku. Mereka semua adalah 3 dari sejumlah 15 orang yang terpaksa ditangkap polisi sehubungan dengan ricuh di MK. Lain lagi dengan Calon Gubernur Maluku yang bernama M Daud Sangadji juga ikut ditangkap dan harus menjalani sejumlah pemeriksaan oleh pihak kepolisian.
Sempat juga beredar berita bahwa Calon Gubernur Maluku yang bernama Herman Koedoebun yang ikut ditangkap oleh polisi kemarin setelah terjadinya kerusuhan, akan tetapi dari pernyataan yang dirilis berupa daftar nama yang sempat dikeluarkan oleh pihak polisi, nama Cagub yang bersangkutan ternyata tidak ada.
Dilaporkan sejumlah nama orang lainnya yang berhasil diamankan oleh petugas di Wisma Nusantara pada pukul 19.00 WIB antara lain Ahmad Sopamena, Paulus Noya, Mansur Sangadji, Prazky Audia, Stenly R Titioka, Agung Abdul Rahmat Tamher dan Moh Nahwan Matdoan.
Sementara itu yang berhasil diamankan polisi dari gedung MK setelah rusuh adalah Maula Tuheteru, Adam Rumbalifar, Kisman Sangaji dan juga Moh Salim Kilbaren. Kombes Pol Rikwanto, Kabid Humas Polda Metro Jaya, pada hari Jumat (15/11/2013) ditemui di Mapolda Metro Jaya sempat mengatakan bahwa sebanyak 15 orang yang berhasil diamankan tersebut berasal kubu dari yang diketahui sebagai pemohon atau pihak yang mengajukan penggugatan.
Dan pada saat ditanya mengenai apa peranan Daut terkait keributan tersebut, Rikwanto pun menjawab bahwa Daut memang berada di sana ketika kejadian di ruang sidang MK itu. Namun terkait apa peranannya di sana masih didalami oleh penyidik. “Dia (Daud) sempat diamankan sebab menjadi bagian dari pihak penggugat. Nanti harus dianalisa dulu lebih dalam apa peranannya,” terang Rikwanto.
