Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Politik Tanah Air – Ditelanjangi, Hanura Sarankan SBY Introspeksi Diri

2 min read

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang nampak kian jengkel terhadap media massa yang dinilai telah merendahkan dan menjadikan Partai Demokrat layaknya sasaran pemberitaan kali ini berbuah kritikan. Seperti yang telah banyak diberitakan media, ekspresi kekesalan SBY diperlihatkan sedemikiannya ketika membuka gelaran acara temu kader nasional Partai Demokrat, yang diadakan di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat.

Menurut salah seorang politikus dari Partai Hanura Arya Sinulingga berpendapat bahwa tak semestinya SBY bersikap seperti demikian. “Media hanya menulis apa adanya. Tak mungkin media menulis sesuatu yang itu bukan fakta,” sebut Arya Sinulingga, setelah acara Redbons Discussion yang berjudul ‘Mencari parpol bersih’ di Cheese Cake Factory, Cikini, Jakarta pada Sabtu (26/10/2013). Seharusnya, menurut dia, SBY sebaiknya melakukan introspeksi diri, apa yang menyebabkan media akhir akhir ini kerap kali mengkritik dirinya serta Partai Demokrat.

Hal ini dikarenakan, menambah apa yang ia jelaskan, semua pihak tahu bahwa Pemilu 2004 dan 2009, SBY telah menjadi figur’media darling‘. “Saya rasa Pak SBY seharusnya bisa belajar lah. Dia dulu sangat media darling, mengapa saat sekarang tidak bisa. Seharusnya beliau belajar dari situ saja. Kenapa saat menjadi sosok media darling, beliau tidak mengatakan bahwa media terlalu banyak memuji saya. Kan lucu juga, aneh kan,” ungkapnya.

Tentu saja, bila SBY dan Partai Demokrat banyak dikritik oleh berbagai pihak, hal tersebut pasti menunjukkan bahwa ada yang salah pada perilaku partai maupun pada pemerintahan yang sedang ia jalankan saat ini.

“Jadi kesimpulannya, beliau tidak bisa begitu saja lalu menyalahkan pihak media. Karena bagaimanapunjuga, pihak media hanyalah menulis apa yang selama ini menjadi fakta dan apa yang mereka temukan di lapangan. Kalau memang fakta yang ada itu bersifat menyesatkan, maka mereka pun berhak melaporkan pada dewan pers. Negara Indonesia mempunyai sistem. Kalaulah memang tidak setuju atau merasa telah dizalimi, silakan mengadu ke dewan pers. Bukan Cuma mengatakan dizalimi. Itu lucu,” pungkasnya.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *