Kabar Politik – Saleh Katakan Siap Untuk ‘Halaman Baru’ dengan Koalisi yang Dipimpin Saudi

Mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh mengatakan pada hari Sabtu (2/12) bahwa dia siap untuk sebuah “halaman baru”. Dalam hubungan dengan koalisi pimpinan-Arab yang bertempur di Yaman jika menghentikan serangan terhadap negaranya.

Seruan tersebut terjadi saat para pendukungnya memerangi pejuang Houthi untuk hari keempat di ibukota Sanaa. Sementara kedua belah pihak memperdebatkan kesalahan karena keretakan yang melebar antara sekutu yang dapat mempengaruhi jalannya perang sipil.

Bersama-sama mereka telah melawan koalisi pimpinan-Saudi yang melakukan intervensi di Yaman pada tahun 2015 dengan tujuan untuk mengembalikan pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang diakui secara internasional setelah Huthi memaksanya untuk diasingkan. Bentrokan antara pendukung Saleh dan Houthi menggarisbawahi situasi kompleks di Yaman, salah satu negara termiskin di Timur Tengah, di mana perang proxy antara Huthi yang selaras dengan Iran dan Hadi yang didukung Saudi telah menyebabkan salah satu bencana kemanusiaan terburuk di negara tersebut baru-baru ini.

“Saya memanggil saudara-saudara di negara-negara tetangga dan aliansi untuk menghentikan agresi mereka, mengangkat pengepungan, membuka bandara dan mengizinkan bantuan makanan dan menyelamatkan orang-orang yang terluka dan kami akan mengubah sebuah halaman baru berdasarkan keramahan kami,” kata Saleh dalam pidato di televisi.

“Kami akan menangani mereka dengan cara yang positif dan apa yang terjadi dengan Yaman sudah cukup,” tambahnya.

Saleh, yang terpaksa mengundurkan diri karena pemberontakan massal tahun 2011 yang melawan 33 tahun jabatannya, mengatakan bahwa parlemen Yaman, yang didominasi oleh partai GPC-nya, adalah satu-satunya kekuatan sah di negara tersebut dan siap untuk melakukan pembicaraan dengan koalisi tersebut. Koalisi pimpinan Saudi menyambut perubahan Saleh.

Dalam sebuah pernyataan yang dibawa oleh saluran Al-Hadath milik Saudi, koalisi tersebut mengatakan bahwa “yakin akan kehendak para pemimpin dan anak-anak” partai Saleh yang menjadi anggota Kongres Rakyat Rakyat (GPC) untuk kembali ke lipatan Arab. Koalisi tersebut menuduh Iran non-Arab mencoba memperluas pengaruhnya ke negara-negara Arab, termasuk Yaman, yang memiliki perbatasan panjang dengan Arab Saudi, dengan menyelaraskan diri mereka dengan Houthi dan Saleh.