Kabar Politik Nasional – Jokowi Diremehkan Menteri Sendiri
2 min read
Seorang menteri sudah sewajarnya membantu peran serta tanggung jawab dari presiden ketika melaksanakan tugasnya sebagai seorang pemimpin negara yang wajib merawat warganya. Akan tetapi, tersiar kabar ada sosok menteri yang justru menganggap remeh Presiden Jokowi (Joko Widodo).
Kabar tersebut datang langsung dari Tjahjo Kumolo, Menteri Dalam Negeri. Dia mengatakan jika ada seorang menteri yang meremehkan Presiden Joko Widodo.
“Saya Mendagri memiliki data menteri saat ini, Bapak Joko Widodo juga mengetahui menteri mana yang saat ini meremehkan beliau.”ungkap Tjahjo Kumolo setelah buka bersama, Minggu, 28 Juni 2015 kemarin.
Akan tetapi Tjahjo Kumolo enggan menyebut secara detail bagaimana cara menteri tersebut meremehkan Presiden Jokowi. Begitu pula dengan siapakah menteri tersebut? Tjahjo enggan mengungkapkan hal itu kepada publik.
Hanya saja, dia sangat menyayangkan seandainya menteri yang tugasnya adalah untuk membantu tugas dari presiden justru mengeluarkan kata-kata yang sangat tidak wajar. Seandainya kalimat dengan nada meremehkan tersebut keluar dari rakyat, Tjahjo Kumolo masih dapat memahaminya.
“Jika masyarakat yang melontarkan kalimat tersebut pada pak presiden, kan saat ini juga sudah terbuka baik pers ataupun media sosial. Namun seandainya kalimat itu dari seorang pembantu presiden atau Menteri, jelas hal ini sangat tidak pantas.”
Sementara itu, Hendrawan Supratikno, Politikus PDI-P tidak mau ikut campur dengan siapa menteri yang berani meremehkan Jokowi. Begitu juga dirinya enggan untuk memprediksi hal itu, apa juga maksud sang menteri tersebut meremehkan Jokowi.
“Justru sangat percaya, tetapi di salah satu dimensi interaksi manusia itu memiliki ngerumpi, imajinasi jika tidak ada hal itu sama saja dengan robot. Tetapi tingkat keseriusan dalam ngerumpian tersebut berbisik-bisik, itu jelas tidak dapat dinilai.”ungkap Hendrawan.
Saat disinggung tentang ucapan Mendagri tersebut yang juga menghangatkan reshuffle kabinet akan segera dilakukan Jokowi setelah lebaran, Hendrawan hanya menjawab hal itu dengan cara deplomatis. Menurut dirinya, reshuffle adalah sebuah hal yang sangat wajar.
“Reshuffle itu menjadi sebuah kepastian, keniscayaan, jika kita selalu mempunyai rencana untuk dapat terus lebih baik, jika reshuffle tidak dapat dipisahkan dengan hal itu.”imbuhnya.
