Kabar Politik – Jubir TKN Menilai Kampanye Menyerang Jokowi sebagai Edukasi Publik

Jubir TKN Menilai Kampanye Menyerang Jokowi sebagai Edukasi Publik – Juru bicara dari (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin, Ace Hasan Syadzily menyangkal Jokowi mendapati keputusasaan terpaut elektabilitasnya yang disebut-sebut menjurus turun.

Situasi itu disampaikan Ace merespons penjelasan Fadli Zon yang mengatakan Jokowi desperate maka memperlihatkan kepribadian kampanye yang ofensif.

“Ini ialah bagian edukasi publik untuk rakyat agar memahami masalah yang dihadapi publik serta penguasa Indonesia, enggak seperti halnya yang disampaikan pak Prabowo ataupun sandiwara sandi,” kata Ace.

Ace menerangkan penjelasan Jokowi itu adalah penjelasan pada rakyat karna kerap diserang beraneka ragam hoaks. padahal, ujar beliau, banyak hal pula telah dilakukan Jokowi selagi menjadi kepala negara.

“Dengan bahasa yang begitu luar biasa seperti Indonesia punah, bubar. Itu kan nyatanya mau menyampaikan Indonesia dalam keterancaman bila situasi semacam itu pasti berbahaya untuk kelangsungan demokrasi. sebetulnya kini di bawah kepemimpinan Jokowi Indonesia lebih bagus,” kata Politikus partai Golkar ini.

Belum lama ini calon kepala negara petahana memang selalu memperlihatkan karakter ofensif. Pada beberapa momentum, Jokowi serta timsesnya tercatat acap kali menyuarakan serangannya pada sang lawan, Prabowo serta kubunya di kampanye Pilpres 2019.

Salah satu serbuan itu kelihatan dalam kegiatan deklarasi aliansi Alumni Diponegoro di Semarang, Jawa Tengah beberapa hari kemarin. Jokowi saat itu menyindir beberapa masalah hoaks yang menyangkutkan oposisi.

Kasus-kasus semacam berita bohong tujuh peti kemas surat suara yang telah tercoblos, berita pemakaian selang cuci darah sampai 40 kali di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), sampai masalah hoaks Ratna Sarumpaet yang katanya dikeroyok.

“Itu maunya apa sih? Maunya nyatanya apa? Nuduh kami kriminalisasi itu saja nyatanya arahnya, tetapi publik kini ini cerdas serta publik pintar-pintar,” tutur Mantan Walikota sendiri itu.

Tidak cuma itu, Jokowi ikut menyinggung pihak yang menuduh dirinya kaki tangan asing malah memakai konsultan politik dari luar negeri.

Jokowi tidak dengan cara gamblang mengatakan siapa pihak yang memakai konsultan asing itu. Yang nyata, bekas wali Kota solo itu mengatakan konsultan asing dimaksudkan memakai aturan propaganda Rusia dengan melahirkan serta mengedarkan hoaks dan fitnah.