Kabar Otomotif – Nissan Perluas Penyelidikan Ghosn untuk Masukkan Aliansi Renault

Investigasi Nissan terhadap dugaan pelanggaran oleh Ketua Carlos Ghosn meluas hingga mencakup keuangan Renault-Nissan, sumber mengatakan kepada Reuters. Nissan mungkin berusaha untuk melonggarkan induk Perancisnya pada aliansi pembuatan global mereka.

Nissan mengatakan kepada dewan Renault pada hari Senin bahwa ada bukti kesalahan potensial di Renault-Nissan BV, perusahaan Belanda yang mengawasi operasi aliansi di bawah kendali akhir Renault, tiga orang dengan pengetahuan tentang masalah tersebut. Komunikasi pribadi dari Chief Executive Nissan Hiroto Saikawa datang ketika produsen mobil Jepang, 43,4 persen dimiliki oleh Renault, mengumumkan bahwa penyelidikan telah menemukan kesalahan yang melibatkan Ghosn termasuk kurangnya pelaporan tentang kompensasi dan penggunaan pribadi aset perusahaan. Renault dan Nissan menolak berkomentar.

Saikawa, setelah anak didik Ghosn, juga mengungkapkan rencana untuk menghapus Ghosn dari kepemimpinannya, setelah veteran industri berusia 64 tahun itu ditangkap di Tokyo bersama dengan sesama sutradara Greg Kelly. Tidak satu pun dari orang-orang yang ditahan itu memiliki kesempatan untuk berkomentar secara terbuka tentang tuduhan terhadap mereka.

Sejarah 19 tahun aliansi Renault-Nissan, diperbesar di tahun 2016 untuk memasukkan Mitsubishi Motors, telah ditandai oleh ketegangan di antara pembuat mobil dan pemerintah Perancis, pemegang saham utama Renault dengan 15 persen saham. Di bawah tekanan pemerintah, Ghosn, yang juga merupakan ketua dan CEO Renault, telah setuju tahun ini untuk menjajaki hubungan yang lebih erat yang akan menyentuh sinergi yang lebih dalam, menjaga kepentingan industri Prancis dan membuat aliansi “tidak dapat diubah”.

Rencana itu menimbulkan keributan di Tokyo. Nissan, sementara hampir 60 persen lebih besar dari Renault oleh penjualan, tetap mitra junior dalam hierarki kepemilikan saham mereka dengan 15 persen saham non-voting yang lebih kecil di Renault. Pada sebuah konferensi pers di Jepang Senin malam, Saikawa menguraikan tiga kategori besar tuduhan terhadap Ghosn: kurangnya pelaporan kompensasi; salah mengartikan investasi perusahaan; dan menggunakan aset perusahaan secara pribadi. Dia tidak memberikan contoh, mengutip kerahasiaan penyelidikan polisi. Namun, CEO Nissan membidik pada penyatuan aliansi Renault yang “memusatkan kekuasaan pada satu individu”, dan mengatakan komite dewan baru akan memeriksa perannya dalam skandal itu.